Selasa, 29 Juni 2021

Tips Mengembangkan Tulisan Nonfiksi

 Resume hari ke-25 Pelatihan Menulis Gelombang ke-18

Hari, tanggal        : Jumat, 11 Juni 2021

Waktu                    : Pukul 19.00 - 21.00 WIB

Pengantar               : Wijaya Kusumah, M.Pd.

Narasumber            : Much. Khoiri

Moderator               : Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd.

Tema                       : Cara Mengembangkan Tulisan Nonfiksi


Tanpa terasa pelatihan menulis sudah memasuki pertemuan ke-25. Malam ini kuliah online akan disampaikan oleh narasumber hebat. Beliau adalah seorang dosen sekaligus penulis buku dari UNESA (Univ. Negeri Surabaya). Sudah puluhan buku telah dihasilkannya. Teori dan banyaknya pengalaman di bidang literasi beliau layak untuk segera diserap oleh kita. Tak terkecuali para penulis pemula. 

Moderator pun mempersilakan narasumber agar memulainya. Berikut ini Curiculum Vitae bapak Much. Khoiri yang lebih dikenal dengan sapaan akrab bapak Emcho.

 https://muchkhoiri.com/2021/01/tentang-penulis/




MUCH. KHOIRI. Lahir di Desa Bacem, tahun 1965, Much. Khoiri kini dosen dan penulis buku dari FBS Universitas Negeri Surabaya (Unesa), trainer, editor, penggerak literasi. Alumnus International Writing Program di University of Iowa (1993) dan Summer Institute in American Studies di Chinese University of Hong Kong (1996) ini  trainer untuk berbagai pelatihan motivasi dan literasi. Ia masuk dalam buku 50 Tokoh Inspiratif Alumni Unesa (2014). Pernah menjadi Redaktur Pelaksana jurnal kebudayaan Kalimas, dan redaktur Jurnal Sastra dan Seni. Selain menghidupkan komunitas penulis, ia juga pernah mengomandani Ngaji Sastra di Pusat Bahasa Unesa. Karya-karyanya (fiksi dan nonfiksi) pernah dimuat di berbagai media cetak, jurnal, dan online—baik dalam dan luar negeri. Ia telah menerbitkan 66 judul buku tentang budaya, sastra, dan menulis kreatif—baik mandiri maupun antologi. Buku larisnya antara lain: Jejak Budaya Meretas Peradaban (2014), Rahasia TOP Menulis (2014), Pagi Pegawai Petang Pengarang (2015), Bukan Jejak Budaya (2016), Write or Die: Jangan Mati sebelum Menulis Buku (2017), Virus Emcho: Berbagi Epidemi Inspirasi (2017), Writing Is Selling (2018), SOS Sapa Ora Sibuk: Menulis dalam Kesibukan (Ed.Revisi, 2020), dan Kitab Kehidupan (Mei 2021). Dia sedang menyiapkan naskah buku tentang literasi, sastra, dan budaya. Emailnya: muchkhoiriunesa@gmail.com dan muchkoiri@unesa.ac.id. Facebook: https://www.facebook.com/much.khoiri.90. HP/WA: 081331450689.

Ini adalah link Ngaji Literasi-Cara Mengembangkan Tulisan Nonfiksi :

https://youtu.be/1-HO0z-oUuI

Dalam membuka kuliahnya, beliau menceritakan segudang pengalamnya selama menulis berbagai buku. Buku pertama tahun 2011 berupa fiksi,  dan kumpulan cerpen. Hingga saat ini beliau menulis  buku ke 66 tahun 2021 berupa nonfiksi, berjudul "Kitab Kehidupan"  yang diterbitkan oleh Penerbit Mayor Genta Hidayah pada bulan Mei 2021.  Atas pengalamannya tersebut, segudang ilmu beliau tuangkan pada malam hari ini. Sebuah ilmu tentang "Cara Mengembangkan Tulisan Non Fiksi".  

Dalam kuliahnya beliau memberikan beberapa tips dalam mengembangkan tulisan sederhana menjadi karya yang luarbiasa. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Memulai sebuah tulisan dengan membuat definisi.

2. Memulai sebuah tulisan dengan sebuah penjelasan.

3. Berikan contoh dari apa yang kita sampaikan.

4. Berikan pula sebuah kasus dari sesuatu yang kita jabarkan.

5. Buatlah sebuah kutipan yang relevan dengan  topik yang kita buat.

6. Dalam tulisan yang kita buat, kita bisa menyisipkan anekdot atau humor yang kita kuasai.

7. Dalam melengkapi tulisan, kita juga bisa menyisipkan ungkapan filosofis.

8. Tulisan yang kita buat, bisa kita lengkapi dengan sebuah peribahasa. 

Demikian kriteria- kriteria itu yang bisa kita bingkai untuk memperkaya narasi yang kita buat. Untuk lebih memahami apa yang disampaikan beliau, bisa kita simak video di bawah ini:

https://youtu.be/1-HO0z-oUuI

Berikut ini 5 buku teori menulis beliau.  Semuanya nonfiksi.


Ini buku terbaru beliau yang tersedia di Gramedia dan Togamas di seluruh Indonesia.


Paparan materi dari bapak Emcho selesai. Lalu dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab. Cukup banyak pertanyaan yang disampaikan beliau. Itu berarti materi yang beliau sampaikan sangat menarik. Semua pertanyaan dari para peserta akhirnya terjawab dengan baik dan memuaskan. Semoga materi yang telah disampaikan malam ini dapat menambah wawasan tentang bagaimana menulis buku nonfiksi dengan baik.

Puisi yang turut menyemarakkan malam ini yaitu puisi karya narasumber hebat kita. Silakan dibaca ya. 

https://muchkhoiri.com/2021/04/tak-terpisahkan/

TAK TERPISAHKAN

Puisi Much. Khoiri

Malam masihkah malam 
ketika gelap menjadi terang 
oleh sinar cinta terpancar 
lewat jendela-jendela kita?

Jauh masihkah jauh
ketika jarak menjadi dekat 
oleh titian rasa menyambung
jalan setapak rahasia kita?

Sudilah engkau duduk di sini
mengeja cinta Radha-Krishna
yang terpisah 100 tahun lebih 
dalam kembara kisah panjang 
mulai jaya Ayodya hingga jatuh Dwaraka
Namun tetaplah satu dalam ikatan yang baqa.

Cinta bukanlah masalah hasrat raga
Namun ia adalah amanah jiwa sempurna
Jadi 100 tahun lebih bukanlah rentang waktu 
melainkan hanya jejeran tiga angka belaka.

Maka, mari kugenggam tanganmu yang lembut
Rasakan pesan darah yang mendesir sejak gelap 
lenyap oleh nur cintamu tengah malam yang merindu.

Lalu, sebelum mata terkatup, 
mari patri ikrar itu dalam kalbu: 
Aku adalah kamu, kamu adalah aku 
dalam kesaksian Waktu yang jujur.

Kabede, 6/4/2021

Tak ketinggalan ada pula puisi dari peserta yang turut mewarnai hangatnya malam ini.

KEBERSAMAAN
Puisi untuk cak Iri

Terpisah biarlah terpisah
Asal dekat dengan angan
Agar menghilangkan gundah
Tuk tetap jalin persaudaraan

Jika malam ini bertemu sekejap
Biarlah indah jadi kenangan
Esok pasti kan tesingkap
Hasil tulisan berhias senyuman

Aku hanyalah ceceran Debu
Yang ingin menempel belantik literasi
Masih sedikit penguasaan ilmu
Itupun semuanya belum terisi

Hadirmu sungguh anugrah
Menyiram alam tengah kekeringan
Penyejuk rasa gundah
Ditengah hausnya pengetahuan

Bojonegoro, 11 Juni 2021
Kang Khasan


Untuk Pak Khoiri...

TERKESIMA BLANTIK LITERASI

Dari ARUDAM Sejati

Bapakku Blantik
Pamanku Blantik
Kakakku Blantik
Aku terlahir dari dunia  para Blantik.

Dan 
Disinilah aku
Qodarulloh dipertemukan dengan 
Sosok "BLANTIK"
Literasi...

Sangar
Tegas
Mandiri
Pemberani
Bertopi seperti bapakku. 

Untuk dirimu wahai BLANTIK LITERASI...
Kawal kami selalu....

Seperti para kyai Madura mengawal tiap
Nafas dan langkah kehidupan kami.

Jangan biarkan kami tersesat dalam berliterasi.

Agar tidak jumawa
Agar tetap TAWADUK dalam bingkai ilmu dan etika agama..

Salam dari tanah ARUDAM
Mama Azdin
11 Juni 2021


Alhamdulillah meski terkantuk-kantuk akhirnya selesai sudah perkuliahan online malam ini. Terimakasih kepada narasumber hebat yang telah berbagi ilmu dan pengalamannya. Tidak lupa pula terimakasih kepada bu Kanjeng yang telah mendampingi kami dengan penuh kesabaran. Semoga Alloh SWT senantiasa melimpahkan pahala kepada semuanya. Aamiin YRA.

Salam Literasi

Soleh Setiyowati








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gapai Asa di Tengah Pandemi

  Assalamualaikum... Hai sobat Lage, izinkan saya mencoba bermain kata dengan kata "Buku, Buka, Baku" dalam bingkai puisi. Semoga ...