Rabu, 26 Mei 2021

Teknik Promosi Buku ala Penulis Best Seller

 Resume ke-18 Pelatihan Menulis Gelombang ke-18

Hari, tanggal             : Rabu, 26 Mei 2021

Waktu                        : Pukul 19.00 - 21.00 WIB

Narasumber               : Akbar Zainudin, M.M. MJW

Moderator                  : Aam Nurhasanah, S.Pd.



Tanpa terasa malam ini masuk  pertemuan ke-18 dalam Pelatihan Menulis Gelombang ke-18. Setengah perjalanan lebih untuk bisa membuahkan sebuah karya yang merupakan mahkota penulis. Itulah dambaan para peserta di sini tentunya. Semoga virus kesuksesan dari narasumber hebat akan menular pada saya dan peserta lainnya. Aamiin YRA.

Bersamaan dengan fenomena alam yang menakjubkan yaitu Gerhana Bulan Total akhirnya perkuliahan online pun dilaksanakan. Bersyukur sekali bisa turut menyaksikan fenomena yang terjadi. Peristiwa ini merupakan salah satu keajaiban alam yang ditunjukkan Alloh SWT kepada makhluk-Nya.

Pertemuan kali ini akan membahas tema Teknik Promosi Buku dengan narasumber hebat seorang penulis buku best seller bernama Bapak Akbar Zainudin. Sedangkan moderator yang mendampingi kegiatan ini adalah Ibu Aam Nurhasanah. 

Untuk lebih jelasnya siapa narasumber kita malam ini, berikut Curiculum Vitae Bapak Akbar Zainudin yang layak Anda simak. Pastinya beliau layak untuk berbagi ilmu bermanfaat pada kita semua.


Sudah jelas bukan seperti apa profil narasumber kita yang sarat potensi dan layak kita tunggu-tunggu mentransfer ilmunya. Moderator memberikan waktunya kepada beliau untuk memaparkan materinya. 
Sebelumnya perlu Anda ketahui pula bahwa beliau ternyata sudah menghasilkan banyak karya. Berikut beberapa buku yang jadi andalannya.





Waktu yang ditunggu-tunggu pun datang juga. Pak Akbar pun memulainya dengan mengucapkan terimakasih kepada Om Jay dan panitia yang sudah berkenan mengundangnya  untuk belajar bersama Bapak Ibu tentang strategi promosi buku. 

Beliau adalah Akbar Zainudin, penulis buku Man Jadda Wajada. Alhamdulillah, buku ini baru cetakan ke-13, beredar 55.000 eksemplar. Setelah Man Jadda Wajada, beliau  menulis 15 buku dari tahun 2010 sampai sekarang. 

Buku beliau tentang menulis adalah UKTUB; Panduan Menulis Buku dalam 180 hari. Ini buku panduan menulis dari A sampai Z. Beliau sarankan kepada para peserta dalam pelatihan ini untuk memiliki buku ini, karena ada 150an alamat penerbit yang bisa dikirimi naskah, anggota IKAPI.

Selain itu, buku terbaru beliau adalah The Power of Man Jadda Wajada. Semacam penyempurnaan dari Man Jadda Wajada seri pertama. 

Beliau akan share malam ini tentang Strategi Pemasaran Buku, yang diambil dari buku saya UKTUB: Panduan Menulis buku dalam 180 hari.

Kedua buku ini ada di toko buku, khususnya yang UKTUB, ada di jaringan Gramedia. Namun demikian, malah lebih laku di komunitas menulis yang beliau bangun. Itulah era pemasaran sekarang, yaitu pemasaran komunitas.

STRATEGI PEMASARAN BUKU

Strategi pemasaran, termasuk buku terdiri dari empat hal, yang biasa disebut sebagai 4P, yaitu Product (Strategi Produk), Price (Strategi Harga), Place of Distribution (Distribusi), dan Promotion (Promosi). 

Sebelum kita bahas empat strategi di atas, yang perlu kita lakukan bahkan sebelum menulis adalah menentukan target audiens atau pembaca kita siapa. Karena strategi untuk anak-anak tentu saja berbeda dengan strategi untuk remaja, demikian juga untuk orang tua. 

STRATEGI PRODUK.

Ini sebenarnya lebih banyak menjadi tanggung jawab penerbit. Kita sebagai penulis lebih banyak memberikan masukan kepada penerbit siapa target pembaca kita dana pa kebutuhan mereka terhadap buku kita. 

Dengan demikian, konsep buku yang akan diterbitkan nanti menyesuaikan dengan kebutuhan dari target audiens.

STRATEGI HARGA. 

Menentukan harga buku juga biasanya menjadi tanggung jawab penerbit. Pada dasarnya penentuan harga buku, ada dua strategi. Pertama, adalah harga buku secara umum. Dan Kedua adalah buku dijual dengan harga premium (lebih mahal dibandingkan buku biasa).

Harga buku bisa dijual lebih mahal jika mempunyai nilai tambah dibandingkan dengan buku-buku yang lain. Misalnya hard cover, ditambah bonus-bonus (voucher seminar, workshop, dan lain-lain).

STRATEGI DISTRIBUSI

Distribusi secara umum dibagi menjadi dua: distribusi tradisional dan distribusi non tradisional. Distribusi tradisional adalah melalui toko-toko buku, baik toko-toko buku jaringan nasional maupun toko buku lokal. 

Sedangkan distribusi non tradisional, di antaranya adalah: 
1. Melalui MLM (Multilevel Marketing)
2. Melalui Penjualan Langsung
3. Melalui Marketplace/e-Commerce (Lazada, Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dll).

 STRATEGI PROMOSI

Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Beberapa program promosi yang bisa dilakukan. 

Pertama, Launching buku. Adalah program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Yang mengadakan bisa penerbit maupun penulis. Yang membiayai launching buku siapa? Bisa penerbit, bisa penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku. 

Kalau di Gramedia, di toko-toko buku mereka ada tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi kita promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia.

Kedua, Bedah Buku. Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya. 

Pokoknya, di semua tempat dan situasi yang memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir, kita selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital. Bukan berapa orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload di Medsos acara kita. InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal kita.

Yang lebih mudah sekarang ini adalah bedah buku secara online. Kita undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama kita. Bisa di FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya.

Ketiga, melakukan seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Kalau saya bukunya motivasi dan menulis. Maka saya secara berkala menyelenggarakan seminar dan diklat terkait motivasi dan menulis. 

Seminar atau workshop ini, pertama-tama bolehlah dilakukan gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya.


Keempat, membangun komunitas. Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita tuliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa. 

Komunitas membuat kita lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam membeli buku. 

Pak Akbar Zainudin sendiri membangun banyak komunitas, ada komunitas guru, menulis, santri, remaja, bisnis, dan sebagainya. Semua komunitas itu ada bukunya. Beliau share materi-materi yang ada di buku secara berkala, biasanya seminggu sekali, sehingga anggota komunitasi ini mendapatkan manfaat. Biasanya beliau bentuk di WA Grup. Sesekali seminar melalui Zoom.

Kelima, membangun jaringan reseller. Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual.

Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu melalui reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu, berbagai produk. Kalau kita sudah punya jaringan reseller, akan memudahkan kita menjual buku. 

Beliau juga sedang membangun jaringan reseller ini. Belum banyak, baru sekitar 100an orang. InsyaAllah akan terus bertambah.

Keenam, jualan di marketplace. Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi kita.  

Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita, bisa ditemukan.
 
Ketujuh, memanfaatkan media sosial (Medsos) untuk promosi buku. Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis. 

Dan jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita. 

Sharing-sharing apa saja, kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan kita dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku.

Jadi, pada dasarnya kita ini memengaruhi orang agar mereka mau menjadikan buku sebagai kebutuhan utama. Dan memang, membaca akan banyak membuka wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam mengambil keputusan. 

Dengan bersama-sama membangun kebutuhan akan membaca, maka akan memudahkan kita dalam proses menjual buku.

Itulah paparan materi dari seorang penulis best seller yang tidak diragukan lagi kemampuannya. Kegiatan selanjutnya adalah sesi tanya-jawab. Materi yang begitu memikat tentu saja membuat para peserta termotivasi untuk segera bertanya hal-hal yang dianggap sulit. Dengan kemampuannya yang luar biasa akhirnya semua pertanyaan dapat dijawab dengan memuaskan. 


CATATAN PENUTUP

Sebagai catatan penutup. Sekarang ini sebagai seorang penulis, kita kalau bisa memiliki beberapa keterampilan yang akan membantu proses penjualan buku. 

Pertama, keterampilan berbicara yang baik di depan umum (public speaking). Agar pada saat kita ada acara ataupun rekaman di Medsos dan YouTube, menjadi menarik bagi calon pembaca.

Kedua, kemampuan copywriting (membuat kata menarik untuk promosi dan penjualan). Ini salah satu keterampilan paling penting untuk menjual pada Abad 21. 

Ketiga, pemanfaatan teknologi informasi. Bagaimana memanfaatkan media sosial seperti YouTube, WA, IG, Facebook, Zoom, Webex, Google Meet, dan sebagainya. Karena eranya sekarang seperti itu. Kalau kita bisa memanfaatkan dengan baik, hidup akan lebih mudah.

Akhirnya selesai sudah kegiatan malam ini. Pastinya semua ilmu yang diserap malam ini sangat bermanfaat buat semua penulis pemula. Semoga apa yang telah diperoleh hari ini dapat ditindaklanjuti ketika sudah berhasil menelorkan sebuah karya. Terimakasih kepada Pak Akbar Zainudin yang telah berhasil menebar virus kebaikan berupa ilmu tentang teknik promosi buku.  Juga Ibu Aam Nurhasanah selaku moderator yang dengan setia mendampingi kami dalam pelatihan kali ini. Semoga Alloh SWT senantiasa membalas kebaikan keduanya dengan pahala yang berlimpah. Aamiin YRA.

Salam Literasi


Soleh Setiyowati

















Selasa, 25 Mei 2021

Konsep Buku Nonfiksi ala Bu Musiin

 Resume hari ke-16 Pelatihan Menulis Gelombang ke-18

Hari, tanggal                     : Jumat, 21 Mei 2021

Waktu                                : Pukul 19.00 - 21.00 WIB

Pengantar                           : Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd.

Narasumber                         : Musiin, M.Pd.

Moderator                            : Aam Nurhasanah, S.Pd.

Tema                                    : Konsep Buku Nonfiksi





Syukur alhamdulillah setelah beberapa kali libur karena lebaran akhirnya malam ini saya dan para peserta pelatihan menulis kembali belajar bersama. Meskipun masih disibukkan dengan silaturahmi, tetapi tidak menyurutkan semangat untuk menimba ilmu dengan narasumber yang hebat. Semoga saya bisa konsisten menulis hingga pertemuan terakhir.

Ibu Sri Sugiastuti yang dikenal dengan sapaan akrab bu Kanjeng memberikan pengantar tentang perkuliahan online ini. Beliau menyampaikan bahwa narasumber hebat yang siap berbagi ilmu malam ini adalah ibu Musiin, M.Pd. Sedangkan moderator yang akan mendampingi dalam pertemuan kali ini adalah ibu Aam Nurhasanah, S.Pd. Harapan beliau semua peserta dapat mengikuti paparan materi dari narasumber dengan baik dan dapat memanfaatkan ilmunya di kelak kemudian hari.

Ibu Aam Nurhasanah pun memulai aksinya menjadi moderator setelah diberi ijin oleh ibu Kanjeng. Aturan kelas masih sama yah, kelas dibagi 2 sesi yaitu sesi materi dan tanya jawab. Untuk mengefektifkan waktu, kepada Bunda Iin, silakan memasuki kelas untuk memberikan materinya. Terima kasih. Semangat selalu ya. Demikian sang moderator memberikan waktunya kepada narasumber dan tentu saja memberikan semangat kepada para peserta menulis.

Ibu Musiin pun mengucapkan terimakasih kepada Mbak Aam, Bunda Kanjeng, Om Jay yang telah memberi saya kesempatan yang luar biasa ini bertemu dengan Ibu Bapak hebat dari penjuru nusantara. Sebelum kita mulai mari kita berdoa sejenak. Semoga ilmu yang kita peroleh malam ini bermanfaat dunia akhirat. Aamiin.

Narasumber mengawali perkuliahan dengan terlebih dahulu menjelaskan Curriculum Vitae. Berikut ini CV ibu Musiin. Seorang narasumber hebat dari Kediri, Jawa Timur.

Curriculum Vitae

Musiin  atau biasa dipanggil Bu Iin oleh orang-orang di sekitarnya memiliki hobi membaca buku, menulis, travelling  dan memasak. Ia lahir di kota Tahu Takwa Kediri dan merupakan seorang guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Tarokan Kediri sejak tahun 1998 .

Ia pertama kali masuk sekolah di tahun 1977 – 1983 di SDN Kras I Kediri. Kemudian setelah lulus melanjutkannya ke SMPN Kras dari tahun 1983-1986 dan  sekolah lagi ke SMAN 4 Kediri lulus tahun 1989. Dari tahun 1989-1994. Ia melanjutkan ke IKIP negeri Malang Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Pendidikan Strata II ditempuh di Universitas Negeri Surabaya Jurusan Pendidikan Bahasa dan Satra mulai tahun 2006-2009. 

Kecintaan akan profesi guru Bahasa Inggris membawanya menempuh Short Course di SEAMEO RELC Singapura tahun 2015. 

Pengalaman mengajar dimulai dari menjadi dosen pada tahun 1994 di STKIP PGRI Jombang, STIE Dewantara Jombang dan tutor bagi pekerja asing di PT Chiel Jedang Jombang. 

Di lingkungan dunia pendidikan, ia aktif menjadi tim pengembang mata pelajaran Bahasa Inggris dan tim penilai angka kredit guru di tingkat Kabupaten Kediri

Selain mengajar, Bu Iin juga founder organisasi swadaya masyarakat YAPSI yang berdiri sejak tahun 1991.Organisasi ini bergerak dalam bidang

1. Pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya UMKM bekerja sama dengan Bank Indonesia Surabaya.

2. Pemberian bantuan pangan bagi masyarakat miskin, posyandu, anak sekolah bekerja sama dengan World Food Program (UN-WFP) di wilayaj Surabaya, Gresik dan Sidoarjo 

3. Pemberian bantuan susu bagi anak-anak SD bekerja sama dengan Susu Ultra dam Departemen  Pertanian Amerika Serikat.

4. Pelatihan Sekolah Ramah Anak  bagi guru-guru SD di Kabupaten Sampang bekerja sama dengan UNICEF.

5. Pendidikan  lingkungan dan daur ulang sampah bekerja sama dengan Tetra Pak Indonesia dan TP UKS Propinsi Jawa Timur.

6. Pengadaaan perpustakaan kampung, dan toilet di kampung-kampung Surabaya donasi dari UN WFP.

Dalam bidang kewirausahaan, Bu Iin merupakan founder PT In Jaya yang bergerak di bidang ekspedisi untuk pendistribusian produksi Indomarco dan Indolakto Pasuruan. Selain itu PT In Jaya merupakan pemasok bahan baku tebu  bagi pabrik gula di wilayah Madiun, Malang dan Kediri.


Sebagai penulis pemula, karya buku yang telah dihasilkan adalah sebagai berikut:

1. Digital Brochure Mengasah Kemampuan Menulis dan Jiwa Kewirausahaan Gen Z

2. Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi Muda melalui Literasi (Karya bersama Prof Eko)

3. Selaksa Hikmah dari Tarokan (Karya bersama siswa-siswa)

4. Ukir Prestasi dan Tebar Inspirasi ( Antologi Kisah Guru Lejitkan Potensi Siswa)

5. Cergam Panji Asmarabangun and Dewi Sekartaji

6. Modul Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Kelas IX.

7. Menulis Artikel populer di majalah online


Menjadi penulis buku non fiksi telah mengantarkan untuk mengikuti ujian Sertifikat Penulis dan telah berhasil memegang sertifikasi penulis


Selamat malam  Bapak Ibu penulis hebat, peserta kelas menulis Om Jay gelombang 18.Saya adalah alumni kelas menulis Om Jay gelombang 8 yang juga mendapat kesempatan dan tantangan menulis yang diberikan Prof. Eko. Kami bersembilan telah berhasil menaklukakan tantangan menulis Prof Eko dan buku kami telah berhasil dipajang di toko buku Gramedia secara online maupun offline. Buku karya saya berjudul Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi.


Ini adalah penaampakkan buku-buku dari siswa kelas menulis Gel-16.






Dan Poynter, menulis sebuah buku yang sangat populer dan menjadi rujukan para penulis pemula. Judulnya Is There A Book Inside You? Setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di dalam dirinya. Jadi, bergantung pada individu masing-masing apakah mau dikeluarkan dalam bentuk buku atau tidak.
Atau hanya dikeluarkan dalam bentuk pengajaran di kelas-kelas saja atau hanya dalam bentuk obrolan atau cerita yang tidak meninggalkan jejak keabadian.

Ibu Musiin juga menyampaikan bahwa menulis bukanlah keterampilan yang mudah. Menulis tidak semudah berbicara, semudah bergosip . Justru tantangannya ada karena sulit. Perjuangan menjadi penulis dengan mengikuti kelas menulis, membuat resume, menghasilkan buku, maka akan lahir CINTA MENULIS.

Sebelum menulis buku, kita semua dituntut harus menemukan alasan kuat mengapa ingin menjadi penulis. Alasan ibu Musiin  ingin menjadi penulis adalah sebagai berikut:

1. Mewariskan ilmu lewat buku.

2. Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline.

3. Mengembangkan profesi sebagai seorang guru.

Kutipan terkenal dari Imam  Ghazali dan Pramoedya Ananta Toer menjadi penguat mengapa saya ingin menjadi penulis.




Keinginan kuat  ternyata mengantarkan ke hukum tarik menarik di alam semesta ini. Hukum Tarik-Menarik dalam rahasia alam ini mengatakan bahwa kemiripan menarik kemiripan.  Pikiran menjadi penulis mengantarkan saya mengikuti kelas-kelas menulis (salah satunya kelas Om Jay dan  tantangan menulis selama 1 minggu bersama Prof. Eko.

Atau hanya dikeluarkan dalam bentuk pengajaran di kelas-kelas saja atau hanya dalam bentuk obrolan atau cerita yang tidak meninggalkan jejak keabadian.

Bapak Ibu penulis hebat,malam ini kita membahas buku nonfiksi. Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:

1. Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit) 

Contoh: Buku Pelajaran

2. Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.

Contoh: Buku Panduan

3. Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)


Langkah-langkah menulis 
Pertama
 Pratulis

1. Menentukan tema
2. Menemukan ide
3. Merencanakan jenis tulisan
4. Mengumpulkan bahan tulisan
5. Bertukar pikiran
6. Menyusun daftar
7. Meriset
8. Membuat Mind Mapping
9. Menyusun kerangka
Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll.

Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari

1. Pengalaman pribadi

2. Pengalaman orang lain

3. Berita di media massa

4. Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram

5. Imajinasi

6. Mengamati lingkungan

7. Perenungan

8. Membaca buku

Tema yang saya angkat di buku saya adalah pendidikan. Ide beraReferensi terdi r i dar i :

1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

2. Keterampi lan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

3. Pengalaman yang diperoleh sejak bal i ta hingga saat ini ;

4. Penemuan yang telah didapatkan.

5. Pemikiran yang telah direnungkansal dari berita di media massa,  mengamati lingkungan serta diperkuat dari materi di Prof EKOJI Channel dengan judul Digital Mindset (The Key to Transform Your Organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020

Referensi berasal dari data dan fakta yang saya peroleh dari literasi di internet.

Tahap berikutnya membuat kerangka.Kerangka ini saya ajukan ke Prof. Eko dan disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan.

BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia

A. Pembagian Generasi Pengguna Internet

B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet

BAB 2 Media Sosial

A. Media Sosial

B. UU ITE

C. Kejahatan di Media Sosial

BAB 3 Literasi Digital

A. Pengertian

B. Elemen

C. Pengembangan

D. Kerangka Literasi Digital

E. Level Kompetensi Literasi Digital

F. Manfaat

G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi

H. Kewargaan Digital


BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara

A. Keluarga

B. Sekolah

C. Masyarakat


BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62

A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia

B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia

C. Membangun Digital Mindset Warganet +62

Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, saya mengikuti nasehat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau (https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be)

Dengan mengikuti langkah beliau, tulisan kita menjadi rapi dan tertata sejak awal. Daftar isi, kutipan, indeks dan daftar pustaka tertata secara otomatis. 

Anatomi Buku :

1.     Halaman Judul

2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)

3. Halaman Daftar Isi

4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)

5. Halaman Prakata

6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)

7. Bagian /Bab

8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)

9. Halaman Glosarium

10. Halaman Daftar Pustaka

11. Halaman Indeks

12. Halaman Tentang Penulis

Langkah kedua

Menulis Draf

1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas

2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan


Langkah ketiga

Merevisi Draf

1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian

2. Memeriksa gambaran besar dari naskah.


Langkah keempat 

Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)

1. Ejaan

2. Tata bahasa

3. Diksi

4. Data dan fakta

5. Legalitas dan norma


Hambatan-hambatan dalam menulis 

1. Hambatan waktu

2. Hambatan kreativitas

3. Hambatan teknis

4. Hambatan tujuan

5. Hambatan psikologis


Cara mengatasi

1. Banyak membaca

2. Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber.

3. Disiplin menulis setiap hari.

4. Pergi ke pasar dan memasak. Ini menjadi mood booster untuk menulis lagi (kebetulan saya hobi memasak)

Paparan materi selesai. Kegiatan selanjutnya yaitu sesi tanya jawab. Materi yang menarik membuat para peserta teratntang untuk bisa menulis. Banyak peserta yang bertanya dan alhamdulillah semuanya dapat dijawab dengan baik oleh narasumber. Terimakasih kepada narasumber yang telah meluangkan waktu berbagi ilmu dengan penuh semangat. Juga kepada ibu Kanjeng dan bu Aam Nurhasanah yang setia mendampingi narasumber dengan penuh kesabaran. Semoga Alloh SWT senantiasa memberikan pahala yang berlimpah. Aamiin YRA.


Salam Literasi


Soleh Setiyowati



Senin, 24 Mei 2021

Tips Menyusun Buku ala Yulius Roma Patandean

 Resume ke-17 Pelatihan Menulis Gelombang ke-18

Hari, tanggal             : Senin, 24 Mei 2021

Waktu                         : Pukul 19.00 - 21.00 WIB

Pengantar                    : Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd.

Narasumber                 : Yulius Roma Patandean, S.Pd.

Moderator                    : Rita Wati, S.Kom.

Tema                             : Langkah Menyusun Buku




Malam yang semakin larut tak menyurutkan semangat mengikuti kegiatan menulis yang digagas oleh Komunitas Sejuta Guru Ngeblog (KSGN) dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ini. Pelatihan menulis hari ini masuk ke pertemuan ke-17. Bersama narasumber hebat yang dengan suka rela berbagi ilmu saya berusaha menimba ilmu demi sebuah impian indah yaitu mendapat mahkota. Semoga kelak akan lahir karya saya mengikuti jejak para senior di sini.

Ibu Sri Sugiastuti yang lebih akrab disapa bu Kanjeng memberikan pengantar dalam pertemuan ini. Beliau mengucapkan salam kepada semua peserta. Lalu memberitahu bahwa pada pertemuan kali ini kita akan belajar dengan narasumber hebat. Beliau adalah bapak Yulius Roma Patandean, S.Pd. yang biasa disapa dengan panggilan pak Roma. Dalam pertemuan ini akan didampingi moderator yaitu ibu Rita Wati dari Jembrana, Bali. Selamat mengikuti, menyimak, memanfaatkan waktu dengan baik, dan semoga hasilnya bermanfaat. Waktu diberikan ke pak Roma dan ibu Rita Wati.

Akhirnya ibu Rita Wati pun memulai kegiatan dengan mengucapkan salam terlebih dahulu.
Selamat malam dan salam sejahtera buat Bapak/Ibu hebat yang berada di seluruh Indonesia. Kembali lagi kita bertemu dalam Kelas Belajar Menulis  Pertemuan ke-17 Gelombang 18  Senin 24 Mei 2021.

Masih di bulan Syawal  ibu Rita ingin mengucapkan Taqabalallahu minna waminkum, Minal aidin walfaizin, mohon maaf lahir batin kepada seluruh peserta belajar menulis yang merayakan Idul Fitri 1442H.

Sebelum mulai, moderator menyampaikan susunan acara kita, yaitu:
1. Pembukaan
2. Paparan narasumber (1 jam)
3. Tanya jawab (1 jam)
4. Penutup

Materi kita hari ini akan dibawa oleh Bapak Yulius Roma Pantandean,S.Pd  dengan tema Langkah Menyusun Buku.

Pak Yulius Roma merupakan Guru Bahasa Inggris di SMAN 5 Tana Toraja. Guru muda yang berprestasi ini sudah tidak diragukan lagi dalam dunia tulis menulis beberapa bukunya sudah terbit di penerbit mayor  Penerbit Andi.

Untuk memulai kegiatan ini, mari kita buka dengan berdoa bersama-sama agar acara kita dapat berjalan dengan lancar. Bagi yang beragama Islam mari kita buka dengan mengucapkan Bismillah hirrohmannirrohiim.

Untuk Bapak/ibu yang non muslim kami persilakan berdoa menurut agama dan keyakinannya masing-masing

PROFIL
By Yulius Roma PatandeanJanuari 29, 2021 

Profil
Yulius Roma Patandean, S.Pd., lahir di Salubarani, Gandangbatu Sillanan, Kabupaten Tana Toraja, 6 Juli 1984. Menyelesaikan pendidikan S1 Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Kristen Indonesia Toraja (2003-2007). Saat ini sementara melanjutkan pendidikan S2 di Institut Agama Kristen Negeri Toraja. 

Tahun 2007-2015 mengajar di SMAN 9 Tana Toraja. Tahun 2009 menjadi guru PNS dan mengajar di SMAN 3 Tana Toraja hingga tahun 2015. Tahun 2015-sekarang sebagai guru Bahasa Inggris di SMAN 5 Tana Toraja. Ia pernah menjadi pengajar tidak tetap di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia Toraja, Tutor Universitas Terbuka dan Fasilitator Belajar Yayasan Trampil Indonesia. 

Prestasi yang pernah diraihnya adalah Pemenang Ketiga Lomba Kreatifitas Guru Tingkat SMA pada Porseni PGRI Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2017. Meraih dua medali emas dan tiga medali perunggu Gurulympics PGRI tahun 2020. Guru Berprestasi jenjang SMA Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2021. 

Buku-buku yang telah ditulis: Guru Menulis Guru Berkarya (Penerbit Eduvation, 2020); Digital Transformation: Generasi Muda Indonesia Menghadapi Transformasi Dunia (Penerbit ANDI, 2020); Antologi Puisi Rona Korona Dalam Duka dan Ria (Penerbit Oase Pustaka, 2020); Antologi Menciptakan Pola Pembelajaran Efektif dari Rumah (Penerbit Tata Akbar, 2020); Antologi Kisah Inspiratif Sang Guru (Penerbit Pustaka Ilalang, 2020); Tetesan Di Ujung Pena (Penerbit Eduvation, 2021); dan Merajut Asa Di Badai Korona (Penerbit Gemala, 2021), Flipped Classroom: Membuat Peserta Didik Berpikir Kritis, Kreatif, Mandiri, dan Mampu Berkolaborasi dalam Pembelajaran yang Responsif (Penerbit ANDI, 2021), Metode Belajar Online: Kiat Sukses dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) (YPTD 2021).


 Buku Antologi:


Blog: 

https://romadean.blogspot.com

https://romapatandean.wordpress.com

Channel YouTube:  

https://www.youtube.com/RomaPatandean/

Facebook:

Yulius Roma Patandean
Share: 
 
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Related Posts:


Boleh juga cek channel YouTube: https://www.youtube.com/RomaPatandean/

Semua link di atas bertujuan untuk mengenal lebih dekat narasumber kita.

Berikut ini materi yang dipaparkan oleh bapak Yulius Roma.

1. Beliau yakin sahabat-sahabat semua telah memiliki sejumlah naskah yang akan dibukukan dengan tema yang bebas, sebebas jari-jari kita menyatukan kata demi kata menjadi untaian kalimat menarik.
2. Untuk sukses menuju tujuan yang telah diimpikan, maka tentunya harus melalui sejumlah langkah. Impian bapak/ibu di sini tentunya bisa menerbitkan buku solo sendiri yang ber-ISBN.
3. Saya akan berbagi langkah-langkah itu menurut pengalaman saya ya. Tentunya bapak/ibu yang sudah memiliki bekal editing naskah memiliki kiat sendiri.
4. Menulis naskah buku merupakan sebuah kenikmatan ketika kita menulisnya tanpa beban. Demikian pun ketika kita mulai merapikannya. Beban bahwa naskah kurang berkualitas, masih sedikit, bahasanya kurang keren, dll dibuang jauh-jauh. Yakinkan diri bahwa naskahnya paling unik diantara semua buku yang pernah terbit. Ini langkah awalnya.
5. Kedua. Jika naskahnya memiliki TOC (Table of Contents), baca ulang urutan judul dan sub judulnya. Mungkin saja ada judul yang cocok di Bab lainnya. 
6. Ketiga. Pastikan ukuran kertasnya A5 dengan jumlah halaman khusus isi buku minimal 75 halaman termasuk potongan-potongan naskahnya, hindari ada pengulangan isi paragraf yang persis sama di Bab lainnya.
7. Keempat. Saya sarankan menerbitkan buku solo. Dengan demikian Upayakan ada Kata Pengantar dari orang lain.
8. Kelima. Tambahkan Prakata selaku penulis.
9. Keenam. Jika memiliki gambar pendukung, cantumkan sumber gambarnya
10. Ketujuh. Editing dan finalisasi Metode yang saya gunakan bisa disimak di tautan ini: 
https://youtu.be/jXPr59aWJSc

Cara membuat indeks pada tulisan berbentuk buku bisa disimak link berikut ini :
https://youtu.be/mS8bfNZT-rA

Cara membuat nomor halaman berbeda pada tulisan bisa disimak link berikut ini :
https://youtu.be/OSjo5i9TgQE

Cara membuat daftar isi, kutipan, indeks, dan daftar pustaka bisa disimak link berikut ini :
https://youtu.be/eePQwyHAcjw

11. Kedelapan. Baca ulang naskahnya untuk memastikan urutan Bab, judul dan sub judulnya sudah sesuai.

Demikianlah materi yang sangat menarik bagi saya sebagai penulis pemula dan para peserta pelatihan menulis lainnya dalam menyusun sebuah buku.

Kegiatan selanjutnya adalah sesi tanya jawab. Semua peserta cukup antusias menyimak materi. Berbagai pertanyaan pun masuk dan dijawab dengan sangat memuaskan oleh narasumber.

Akhirnya tibalah pak Roma menyampaikan closing statement.
Menyusun naskah buku adalah momen menikmati tulisan kita. Jatuh bangunnya kita dalam menulis akan dinikmati ketika memasuki tahap menyusun naskah-naskah yang terserak. Membiasakan diri membaca ulang dan menyunting naskah adalah tahap pembiasaan diri untuk untuk menghasilkan karya buku yang elegan. Seringkali ide yang terselip oleh tumpukan pikiran kita akan terungkit kembali dalam proses penyusunan naskah. Jadi, nikmatilah tahap menyatukan naskah-naskah buku sahabat-sahabat sekalian. 

Tak lupa beliau mengucapkan terima kasih kepada bu Rita selaku moderator, Ibu Aam selaku ketua kelas, dan Omjay selaku Founding Father. Selamat malam.

Moderator pun mengucapkan terimakasih kepada Pak Yulius Roma atas sharing ilmu yang bermanfaat ini. Semoga menjadi amalan untuk Bapak dan menjadi manfaat untuk peserta belajar menulis.

Selama dua jam lamanya tak terasa saya dan para peserta pelatihan menulis lainnya menyerap ilmu dari narasumber hebat ini. Semoga ilmu yang menarik ini dapat membawa saya dan para peserta menulis agar dapat sukses menyusun buku mengikuti jejak para senior di sini. 


Salam Literasi


Soleh Setiyowati













Jumat, 21 Mei 2021

Trik Menembus Penerbit Mayor

 Resume ke-12 Pelatihan Menulis Gelombang ke-18

Hari, tanggal                 : Jumat, 30 April 2021

Waktu                            : Pukul 13.00 - 15.00 WIB

Tema                              : Penerbit Mayor

Narasumber                    : Joko Irawan Mumpuni

Moderator                       : Rita Wati





Materi kita hari ini akan dibawakan oleh Bapak Joko Irawan Mumpuni dari PENERBIT MAYOR
Beliau merupakan Direktur Penerbit ANDI, Ketua I, IKAPI DIY , Penulis buku, bersertifikat BNSP dan merupakan Assesor BNSP.

Seperti kegiatan-kegiatan-kegiatan sebelumnya, pertemuan kali ini dibuka oleh seorang moderator cantik bernama ibu Rita Wati. Beliau juga pernah menjadi narasumber. Sebelum mulai, ibu Rita menyampaikan susunan acara, yaitu:
1. Pembukaan
2. Paparan narasumber (1 jam)
3. Tanya jawab (1 jam)
4. Penutup

Untuk memulai kegiatan ini, mari kita buka dengan berdoa bersama-sama agar acara kita dapat berjalan dengan lancar. Bagi yang beragama Islam mari kita buka dengan mengucapkan Bismillah hirrohmaannirrohiim.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi. Narasumber hebat yang mendampingi peserta pelatihan hari ini adalah bapak Joko Irawan Mumpuni. Beliau merupakan Direktur Penerbit ANDI, Ketua I, IKAPI DIY , Penulis buku, bersertifikat BNSP dan merupakan Assesor BNSP.


Kali ini pak Joko akan mengajar dengan metode gabungan antara Slide dan Voice Note ya..
Mengapa harus Voice Note, agar para peserta nanti ketika membaut resume atau tulisan lain dari pelatihan kita ini mau belajar mengetik membuat kalimat sendiri, tidak copy paste apa yang beliau tuliskan.

Berikut biodata bapak Joko Irawan Mumpuni.



Tema yang akan dipaparkan oleh narasumber kita adalah bagaimana menulis buku yang diterima penerbit. Tentu hal ini sangat menarik terutama bagi penulis maupun calon penulis. Menurut beliau salah satu indikator keberhasilan seorang penulis adalah jika seorang penulis tersebut bisa menembus penerbit mayor. Untuk itulah beliau berpesan agar para penulis memperhatikan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk dapat menembus ke penerbit mayor. Ini adalah hal yang diharapkan dari pelatihan menulis.




Bapak Joko pun mulai memaparkan materi yang bertema Penerbit Mayor.  Materi ini membahas tentang produk buku di pasar. Pada dasarnya produk buku teks ada dua yaitu Buku Pelajaran (Bupel) dan Perti (Perguruan Tinggi). Buku non teks ada bermacam-macam, seperti buku petunjuk memasak, buku petunjuk praktis, buku fiksi, buku populer, dan sebagainya. Tinggal kita tentukan sendiri kita mau menulis apa dari sekian contoh buku tadi.





Teks buku pelajaran meliputi buku-buku untuk sekolah TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan buku latihan.




Bagi guru boleh saja menulis buku-buku yang nantinya dikonsumsi Perguruan Tinggi. Apalagi sekarang ini sudah banyak guru bergelar S-2 bahkan  S-3 seperti Om Jay. Beliau menyarankan siapa saja silakan mencoba menulis buku. Guru bisa menulis buku Perguruan Tinggi. Keren khan ?



Buku non teks terbagi menjadi dua yaitu buku fiksi dan non fiksi. Bagi ibu dan bapak guru yang senang menulis buku fiksi silakan menulisnya, sedangkan yang senang dengan buku non fiksi juga silakan. Tergantung minat masing-masing.



Berikut ini contoh-contoh buku baik yang ditulis oleh satu penulis maupun keroyokan. Ada buku yang ditulis hanya 1 orang penulis,  ada juga satu buku yang ditulis oleh banyak penulis, buku yang ditulis berdasarkan kerjasama antar lembaga, dan buku yang ditulis oleh beberapa penerbit sekaligus.











                                            




Bisa kita lihat di posisi mana kita sebagai penulis pemula sekarang. Kita harus jujur berada di level mana. Pada dasarnya semua orang bisa menulis. Jadi sebetulnya guru bisa menulis, tetapi yang ada adalah guru yang malas menulis. Untuk itulah melalui pelatihan ini beliau berharap para guru mencoba berkarya dengan mencoba menulis sehingga nantinya bisa menghasilkan sebuah buku yang diharapkan.



Beliau juga menjelaskan bahwa para penulis harus mengetahui tentang industri buku. Pada dasarnya penulis harus siap jika naskah yang dikirim ke penerbit ternyata ditolak. Hal ini karena penerbit mayor pasti akan menyeleksi naskah yang masuk apakah nantinya laku di pasaran atau tidak. Tentu tidak bisa kita pungkiri bahwa penerbit mencari keuntungan karena dengan laku kerasnya buku di pasaran tentu akan menambah pendapatan pihak penerbit. Jika demikian maka kesejahteraan karyawan dari penerbit yang jumlahnya ratusan menjadi meningkat.


Ekosistem Penerbitan disederhanakan bahwa ada empat bagian yaitu penerbit, penyalur, penulis, dan pembaca. Di sini pembaca disebut target pasar. 


Materi lainnya yang yang dipaparkan bapak Joko Irawan Mumpuni adalah tentang penghambat pertumbuhan industri penerbitan/literasi. Menurut beliau penghambat pertumbuhan industri penerbitan/literasi yaitu minat baca, minat tulis, dan apresiasi hak cipta.


Materi lainnya yang harus penulis ketahui adalah proses naskah menjadi buku. Alurnya bisa dilihat di bawah ini.





Di bawah ini merupakan ungkapan hati seorang penulis terkenal yaitu Pramudya. Beliau menyampaikan kata-kata yang pantas kita pahami terutama untuk para calon penulis.


Pada dasarnya banyak hal yang kita dapatkan jika menjadi penulis yaitu kepuasan, reputasi, karir, dan uang.









Langkah mudah menerbitkan buku ke Penerbit Mayor.
1. Penulis mengirimkan naskah ke Penerbit yang kemudian akan diberikan penilaian. Penilaian ini meliputi apakah tulisan tersebut akan mendatangkan keuntungan? Jika ya, maka dinyakatakan lolos seleksi. Secara keilmuan,  naskah yang bagus bobotnya 30 %.
2. Setelah naskah diterima, penerbit akan mengirim surat kepada penulis untuk menerbitkan naskah disertai surat perjanjian.
3. Penulis mengirim ulang naskah secara utuh dalam bentuk soft copy.
4. Penulis akan melakukan editing dan melakukan setting terhadap naskah yang dikirim penulis. Dalam melakukan editorial penerbit akan memberikan bobot 10 %.
5. Penerbit akan membuat cover, mencetak masiv, dan mengedarkan ke seluruh toko buku Indonesia. Di sini penerbit menentukan peluang potensi pasar dengan bobot kurang lebih 50-100 %.





























Berikut ini kata-kata mutiara yang disampaikan oleh penulis hebat yang sangat terkenal yaitu Pramoedya  Ananta Toer dan Al Ghozali yang layak kita jadikan motivasi dan inspirasi sebagai calon penulis.








Alhamdulillah meski tertatih-tatih saya berusaha untuk menyelesaikan resume ini. Terimakasih banyak kepada narasumber, moderator, dan berbagai pihak yang dengan suka rela meluangkan waktu untuk berbagi ilmu kepada para peserta pelatihan menulis. Semoga Alloh SWT memberikan pahala yang berlimpah. Aamiin YRA.



Salam Literasi


Soleh Setiyowati






























                                                        

































































Gapai Asa di Tengah Pandemi

  Assalamualaikum... Hai sobat Lage, izinkan saya mencoba bermain kata dengan kata "Buku, Buka, Baku" dalam bingkai puisi. Semoga ...