Resume ke-18 Pelatihan Menulis Gelombang ke-18
Hari, tanggal : Rabu, 26 Mei 2021
Waktu : Pukul 19.00 - 21.00 WIB
Narasumber : Akbar Zainudin, M.M. MJW
Moderator : Aam Nurhasanah, S.Pd.
Tanpa terasa malam ini masuk pertemuan ke-18 dalam Pelatihan Menulis Gelombang ke-18. Setengah perjalanan lebih untuk bisa membuahkan sebuah karya yang merupakan mahkota penulis. Itulah dambaan para peserta di sini tentunya. Semoga virus kesuksesan dari narasumber hebat akan menular pada saya dan peserta lainnya. Aamiin YRA.Bersamaan dengan fenomena alam yang menakjubkan yaitu Gerhana Bulan Total akhirnya perkuliahan online pun dilaksanakan. Bersyukur sekali bisa turut menyaksikan fenomena yang terjadi. Peristiwa ini merupakan salah satu keajaiban alam yang ditunjukkan Alloh SWT kepada makhluk-Nya.
Pertemuan kali ini akan membahas tema Teknik Promosi Buku dengan narasumber hebat seorang penulis buku best seller bernama Bapak Akbar Zainudin. Sedangkan moderator yang mendampingi kegiatan ini adalah Ibu Aam Nurhasanah.
Untuk lebih jelasnya siapa narasumber kita malam ini, berikut Curiculum Vitae Bapak Akbar Zainudin yang layak Anda simak. Pastinya beliau layak untuk berbagi ilmu bermanfaat pada kita semua.
Sudah jelas bukan seperti apa profil narasumber kita yang sarat potensi dan layak kita tunggu-tunggu mentransfer ilmunya. Moderator memberikan waktunya kepada beliau untuk memaparkan materinya.
Sebelumnya perlu Anda ketahui pula bahwa beliau ternyata sudah menghasilkan banyak karya. Berikut beberapa buku yang jadi andalannya.
Waktu yang ditunggu-tunggu pun datang juga. Pak Akbar pun memulainya dengan mengucapkan terimakasih kepada Om Jay dan panitia yang sudah berkenan mengundangnya untuk belajar bersama Bapak Ibu tentang strategi promosi buku.
Beliau adalah Akbar Zainudin, penulis buku Man Jadda Wajada. Alhamdulillah, buku ini baru cetakan ke-13, beredar 55.000 eksemplar. Setelah Man Jadda Wajada, beliau menulis 15 buku dari tahun 2010 sampai sekarang.
Buku beliau tentang menulis adalah UKTUB; Panduan Menulis Buku dalam 180 hari. Ini buku panduan menulis dari A sampai Z. Beliau sarankan kepada para peserta dalam pelatihan ini untuk memiliki buku ini, karena ada 150an alamat penerbit yang bisa dikirimi naskah, anggota IKAPI.
Selain itu, buku terbaru beliau adalah The Power of Man Jadda Wajada. Semacam penyempurnaan dari Man Jadda Wajada seri pertama.
Beliau akan share malam ini tentang Strategi Pemasaran Buku, yang diambil dari buku saya UKTUB: Panduan Menulis buku dalam 180 hari.
Kedua buku ini ada di toko buku, khususnya yang UKTUB, ada di jaringan Gramedia. Namun demikian, malah lebih laku di komunitas menulis yang beliau bangun. Itulah era pemasaran sekarang, yaitu pemasaran komunitas.
STRATEGI PEMASARAN BUKU
Strategi pemasaran, termasuk buku terdiri dari empat hal, yang biasa disebut sebagai 4P, yaitu Product (Strategi Produk), Price (Strategi Harga), Place of Distribution (Distribusi), dan Promotion (Promosi).
Sebelum kita bahas empat strategi di atas, yang perlu kita lakukan bahkan sebelum menulis adalah menentukan target audiens atau pembaca kita siapa. Karena strategi untuk anak-anak tentu saja berbeda dengan strategi untuk remaja, demikian juga untuk orang tua.
STRATEGI PRODUK.
Ini sebenarnya lebih banyak menjadi tanggung jawab penerbit. Kita sebagai penulis lebih banyak memberikan masukan kepada penerbit siapa target pembaca kita dana pa kebutuhan mereka terhadap buku kita.
Dengan demikian, konsep buku yang akan diterbitkan nanti menyesuaikan dengan kebutuhan dari target audiens.
STRATEGI HARGA.
Menentukan harga buku juga biasanya menjadi tanggung jawab penerbit. Pada dasarnya penentuan harga buku, ada dua strategi. Pertama, adalah harga buku secara umum. Dan Kedua adalah buku dijual dengan harga premium (lebih mahal dibandingkan buku biasa).
Harga buku bisa dijual lebih mahal jika mempunyai nilai tambah dibandingkan dengan buku-buku yang lain. Misalnya hard cover, ditambah bonus-bonus (voucher seminar, workshop, dan lain-lain).
STRATEGI DISTRIBUSI
Distribusi secara umum dibagi menjadi dua: distribusi tradisional dan distribusi non tradisional. Distribusi tradisional adalah melalui toko-toko buku, baik toko-toko buku jaringan nasional maupun toko buku lokal.
Sedangkan distribusi non tradisional, di antaranya adalah:
1. Melalui MLM (Multilevel Marketing)
2. Melalui Penjualan Langsung
3. Melalui Marketplace/e-Commerce (Lazada, Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dll).
STRATEGI PROMOSI
Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Beberapa program promosi yang bisa dilakukan.
Pertama, Launching buku. Adalah program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Yang mengadakan bisa penerbit maupun penulis. Yang membiayai launching buku siapa? Bisa penerbit, bisa penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku.
Kalau di Gramedia, di toko-toko buku mereka ada tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi kita promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia.
Kedua, Bedah Buku. Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya.
Pokoknya, di semua tempat dan situasi yang memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir, kita selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital. Bukan berapa orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload di Medsos acara kita. InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal kita.
Yang lebih mudah sekarang ini adalah bedah buku secara online. Kita undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama kita. Bisa di FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya.
Ketiga, melakukan seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Kalau saya bukunya motivasi dan menulis. Maka saya secara berkala menyelenggarakan seminar dan diklat terkait motivasi dan menulis.
Seminar atau workshop ini, pertama-tama bolehlah dilakukan gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya.
Keempat, membangun komunitas. Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita tuliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa.
Komunitas membuat kita lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam membeli buku.
Pak Akbar Zainudin sendiri membangun banyak komunitas, ada komunitas guru, menulis, santri, remaja, bisnis, dan sebagainya. Semua komunitas itu ada bukunya. Beliau share materi-materi yang ada di buku secara berkala, biasanya seminggu sekali, sehingga anggota komunitasi ini mendapatkan manfaat. Biasanya beliau bentuk di WA Grup. Sesekali seminar melalui Zoom.
Kelima, membangun jaringan reseller. Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual.
Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu melalui reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu, berbagai produk. Kalau kita sudah punya jaringan reseller, akan memudahkan kita menjual buku.
Beliau juga sedang membangun jaringan reseller ini. Belum banyak, baru sekitar 100an orang. InsyaAllah akan terus bertambah.
Keenam, jualan di marketplace. Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi kita.
Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita, bisa ditemukan.
Ketujuh, memanfaatkan media sosial (Medsos) untuk promosi buku. Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis.
Dan jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita.
Sharing-sharing apa saja, kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan kita dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku.
Jadi, pada dasarnya kita ini memengaruhi orang agar mereka mau menjadikan buku sebagai kebutuhan utama. Dan memang, membaca akan banyak membuka wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam mengambil keputusan.
Dengan bersama-sama membangun kebutuhan akan membaca, maka akan memudahkan kita dalam proses menjual buku.
Itulah paparan materi dari seorang penulis best seller yang tidak diragukan lagi kemampuannya. Kegiatan selanjutnya adalah sesi tanya-jawab. Materi yang begitu memikat tentu saja membuat para peserta termotivasi untuk segera bertanya hal-hal yang dianggap sulit. Dengan kemampuannya yang luar biasa akhirnya semua pertanyaan dapat dijawab dengan memuaskan.
CATATAN PENUTUP
Sebagai catatan penutup. Sekarang ini sebagai seorang penulis, kita kalau bisa memiliki beberapa keterampilan yang akan membantu proses penjualan buku.
Pertama, keterampilan berbicara yang baik di depan umum (public speaking). Agar pada saat kita ada acara ataupun rekaman di Medsos dan YouTube, menjadi menarik bagi calon pembaca.
Kedua, kemampuan copywriting (membuat kata menarik untuk promosi dan penjualan). Ini salah satu keterampilan paling penting untuk menjual pada Abad 21.
Ketiga, pemanfaatan teknologi informasi. Bagaimana memanfaatkan media sosial seperti YouTube, WA, IG, Facebook, Zoom, Webex, Google Meet, dan sebagainya. Karena eranya sekarang seperti itu. Kalau kita bisa memanfaatkan dengan baik, hidup akan lebih mudah.
Akhirnya selesai sudah kegiatan malam ini. Pastinya semua ilmu yang diserap malam ini sangat bermanfaat buat semua penulis pemula. Semoga apa yang telah diperoleh hari ini dapat ditindaklanjuti ketika sudah berhasil menelorkan sebuah karya. Terimakasih kepada Pak Akbar Zainudin yang telah berhasil menebar virus kebaikan berupa ilmu tentang teknik promosi buku. Juga Ibu Aam Nurhasanah selaku moderator yang dengan setia mendampingi kami dalam pelatihan kali ini. Semoga Alloh SWT senantiasa membalas kebaikan keduanya dengan pahala yang berlimpah. Aamiin YRA.
Salam Literasi
Soleh Setiyowati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar