Jumat, 21 Mei 2021

Trik Menembus Penerbit Mayor

 Resume ke-12 Pelatihan Menulis Gelombang ke-18

Hari, tanggal                 : Jumat, 30 April 2021

Waktu                            : Pukul 13.00 - 15.00 WIB

Tema                              : Penerbit Mayor

Narasumber                    : Joko Irawan Mumpuni

Moderator                       : Rita Wati





Materi kita hari ini akan dibawakan oleh Bapak Joko Irawan Mumpuni dari PENERBIT MAYOR
Beliau merupakan Direktur Penerbit ANDI, Ketua I, IKAPI DIY , Penulis buku, bersertifikat BNSP dan merupakan Assesor BNSP.

Seperti kegiatan-kegiatan-kegiatan sebelumnya, pertemuan kali ini dibuka oleh seorang moderator cantik bernama ibu Rita Wati. Beliau juga pernah menjadi narasumber. Sebelum mulai, ibu Rita menyampaikan susunan acara, yaitu:
1. Pembukaan
2. Paparan narasumber (1 jam)
3. Tanya jawab (1 jam)
4. Penutup

Untuk memulai kegiatan ini, mari kita buka dengan berdoa bersama-sama agar acara kita dapat berjalan dengan lancar. Bagi yang beragama Islam mari kita buka dengan mengucapkan Bismillah hirrohmaannirrohiim.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi. Narasumber hebat yang mendampingi peserta pelatihan hari ini adalah bapak Joko Irawan Mumpuni. Beliau merupakan Direktur Penerbit ANDI, Ketua I, IKAPI DIY , Penulis buku, bersertifikat BNSP dan merupakan Assesor BNSP.


Kali ini pak Joko akan mengajar dengan metode gabungan antara Slide dan Voice Note ya..
Mengapa harus Voice Note, agar para peserta nanti ketika membaut resume atau tulisan lain dari pelatihan kita ini mau belajar mengetik membuat kalimat sendiri, tidak copy paste apa yang beliau tuliskan.

Berikut biodata bapak Joko Irawan Mumpuni.



Tema yang akan dipaparkan oleh narasumber kita adalah bagaimana menulis buku yang diterima penerbit. Tentu hal ini sangat menarik terutama bagi penulis maupun calon penulis. Menurut beliau salah satu indikator keberhasilan seorang penulis adalah jika seorang penulis tersebut bisa menembus penerbit mayor. Untuk itulah beliau berpesan agar para penulis memperhatikan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk dapat menembus ke penerbit mayor. Ini adalah hal yang diharapkan dari pelatihan menulis.




Bapak Joko pun mulai memaparkan materi yang bertema Penerbit Mayor.  Materi ini membahas tentang produk buku di pasar. Pada dasarnya produk buku teks ada dua yaitu Buku Pelajaran (Bupel) dan Perti (Perguruan Tinggi). Buku non teks ada bermacam-macam, seperti buku petunjuk memasak, buku petunjuk praktis, buku fiksi, buku populer, dan sebagainya. Tinggal kita tentukan sendiri kita mau menulis apa dari sekian contoh buku tadi.





Teks buku pelajaran meliputi buku-buku untuk sekolah TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan buku latihan.




Bagi guru boleh saja menulis buku-buku yang nantinya dikonsumsi Perguruan Tinggi. Apalagi sekarang ini sudah banyak guru bergelar S-2 bahkan  S-3 seperti Om Jay. Beliau menyarankan siapa saja silakan mencoba menulis buku. Guru bisa menulis buku Perguruan Tinggi. Keren khan ?



Buku non teks terbagi menjadi dua yaitu buku fiksi dan non fiksi. Bagi ibu dan bapak guru yang senang menulis buku fiksi silakan menulisnya, sedangkan yang senang dengan buku non fiksi juga silakan. Tergantung minat masing-masing.



Berikut ini contoh-contoh buku baik yang ditulis oleh satu penulis maupun keroyokan. Ada buku yang ditulis hanya 1 orang penulis,  ada juga satu buku yang ditulis oleh banyak penulis, buku yang ditulis berdasarkan kerjasama antar lembaga, dan buku yang ditulis oleh beberapa penerbit sekaligus.











                                            




Bisa kita lihat di posisi mana kita sebagai penulis pemula sekarang. Kita harus jujur berada di level mana. Pada dasarnya semua orang bisa menulis. Jadi sebetulnya guru bisa menulis, tetapi yang ada adalah guru yang malas menulis. Untuk itulah melalui pelatihan ini beliau berharap para guru mencoba berkarya dengan mencoba menulis sehingga nantinya bisa menghasilkan sebuah buku yang diharapkan.



Beliau juga menjelaskan bahwa para penulis harus mengetahui tentang industri buku. Pada dasarnya penulis harus siap jika naskah yang dikirim ke penerbit ternyata ditolak. Hal ini karena penerbit mayor pasti akan menyeleksi naskah yang masuk apakah nantinya laku di pasaran atau tidak. Tentu tidak bisa kita pungkiri bahwa penerbit mencari keuntungan karena dengan laku kerasnya buku di pasaran tentu akan menambah pendapatan pihak penerbit. Jika demikian maka kesejahteraan karyawan dari penerbit yang jumlahnya ratusan menjadi meningkat.


Ekosistem Penerbitan disederhanakan bahwa ada empat bagian yaitu penerbit, penyalur, penulis, dan pembaca. Di sini pembaca disebut target pasar. 


Materi lainnya yang yang dipaparkan bapak Joko Irawan Mumpuni adalah tentang penghambat pertumbuhan industri penerbitan/literasi. Menurut beliau penghambat pertumbuhan industri penerbitan/literasi yaitu minat baca, minat tulis, dan apresiasi hak cipta.


Materi lainnya yang harus penulis ketahui adalah proses naskah menjadi buku. Alurnya bisa dilihat di bawah ini.





Di bawah ini merupakan ungkapan hati seorang penulis terkenal yaitu Pramudya. Beliau menyampaikan kata-kata yang pantas kita pahami terutama untuk para calon penulis.


Pada dasarnya banyak hal yang kita dapatkan jika menjadi penulis yaitu kepuasan, reputasi, karir, dan uang.









Langkah mudah menerbitkan buku ke Penerbit Mayor.
1. Penulis mengirimkan naskah ke Penerbit yang kemudian akan diberikan penilaian. Penilaian ini meliputi apakah tulisan tersebut akan mendatangkan keuntungan? Jika ya, maka dinyakatakan lolos seleksi. Secara keilmuan,  naskah yang bagus bobotnya 30 %.
2. Setelah naskah diterima, penerbit akan mengirim surat kepada penulis untuk menerbitkan naskah disertai surat perjanjian.
3. Penulis mengirim ulang naskah secara utuh dalam bentuk soft copy.
4. Penulis akan melakukan editing dan melakukan setting terhadap naskah yang dikirim penulis. Dalam melakukan editorial penerbit akan memberikan bobot 10 %.
5. Penerbit akan membuat cover, mencetak masiv, dan mengedarkan ke seluruh toko buku Indonesia. Di sini penerbit menentukan peluang potensi pasar dengan bobot kurang lebih 50-100 %.





























Berikut ini kata-kata mutiara yang disampaikan oleh penulis hebat yang sangat terkenal yaitu Pramoedya  Ananta Toer dan Al Ghozali yang layak kita jadikan motivasi dan inspirasi sebagai calon penulis.








Alhamdulillah meski tertatih-tatih saya berusaha untuk menyelesaikan resume ini. Terimakasih banyak kepada narasumber, moderator, dan berbagai pihak yang dengan suka rela meluangkan waktu untuk berbagi ilmu kepada para peserta pelatihan menulis. Semoga Alloh SWT memberikan pahala yang berlimpah. Aamiin YRA.



Salam Literasi


Soleh Setiyowati






























                                                        

































































Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gapai Asa di Tengah Pandemi

  Assalamualaikum... Hai sobat Lage, izinkan saya mencoba bermain kata dengan kata "Buku, Buka, Baku" dalam bingkai puisi. Semoga ...