Selasa, 27 April 2021

Cara Baru Memasarkan Buku bersama Om Jay

Resume Hari ke-10 Pelatihan Menulis Gelombang ke-18

Hari, tanggal             : Senin, 26 April 2021

Waktu                        : Pukul 13.00 - 15.00 WIB

Narasumber                : Wijaya Kusumah, S.Pd., M.Pd.

Moderator                   : Sucipto Ardi

Tema                           : Teknik Memasarkan Buku 


Tiada kata lain yang lebih baik selain bersyukur kepada Alloh SWT karena hingga detik ini saya masih diberi kenikmatan yaitu nikmat sehat, sempat, dan bisa belajar bersama narasumber hebat. Dalam kesempatan yang baik ini sesuai dengan poster di atas, maka moderatornya adalah bapak Sucipto Ardi. Sedangkan narasumbernya adalah bapak bloger Indonesia. Siapa lagi kalau bukan bapak Wijaya Kusumah atau yang lebih dikenal dengan sapaan akrabnya yaitu Om Jay.

Moderator pun menyampaikan salam kepada semua peserta yang hadir. 

Assalamualaikum, selamat siang, dan salam sehat semuanya. Mari kita buka acara ini dengan lafadz: Basmallah.

Bapak/Ibu semua, mari kita ucapkan Alhamdulillah atau bersyukur kepada Tuhan karena kita tetap diberikan kesehatan yang baik. Selain itu, kita juga layak bersyukur karena adanya kesempataan waktu sehingga kita bisa ikuti program Pelatihan Belajar Menulis di hari Senin siang ini, 26 April 2021.

Hari ini, pematerinya adalah Wijaya Kusumah, M.Pd. yang ngetop dikenal sebagai Omjay. Terima kasih ya Om atas kepercayaannya kepada saya untuk gabung ke dalam Tim. Senang dapat membantu kegiatan yang mencerdaskan lagi berfaedah ini.

Banyak guru-guru blogger dan penulis yang tersebar di Indonesia adalah murid beliau, banyak sudah “diracuni” virus menulis oleh Omjay. Kini Omjay sedang dalam proses menyelesaikan kuliah S3. Kandidat Doktor tersemat di namanya.

Sebelum acara dimulai, moderator menyampaikan susunan acara sebagai berikut:

1. Pembukaan

2. Paparan narasumber (1 jam)

3. Tanya jawab (1 jam)

4. Penutup

Moderator pun menyerahkan waktu sepenuhnya kepada narasumber untuk memaparkan materi. Om Jay memulai kegiatan dengan menyampaikan salam dan memberikan motivasi kepada para peserta agar semangat menulis dan menerbitkan buku. Beliau pun akan memberikan trik-trik agar bukunya laris di pasaran.

Tema dalam kegiatan hari ini adalah Teknik Memasarkan Buku. Intinya adalah bagaimana teknik memasarkan buku yang jitu dan banyak dibeli oleh pembaca. 

Om Jay menyampaikan beberapa hal yang perlu kita ketahui sebagai penulis pemula adalah sebagai berikut :

Untuk bisa memasarkan buku yang bermutu, maka kita harus belajar bagaimana menulis dan          menerbitkan buku. Para pakar sudah omjay undang sebagai narasumber di kegiatan belajar menulis. Baik melalui wa group maupun melalui aplikasi zoom.

Penulis yang baik adalah pembaca yang baik. Kita akan menemukan buku itu bagus setelah membaca isinya. Biasanya diiringi dulu dengan iklan atau promosi agar buku yang diterbitkan layak untuk anda miliki.

Beliau memulainya dengan mencari editor yang mampu membuat buku yang saya terbitkan menjadi enak dibaca. Semua buku yang beliau cetak di penerbit indie selalu ada editornya dan beliau tak pernah merangkap menjadi seorang penulis sekaligus editornya. Itulah mengapa isi buku yang beliau terbitkan selalu laku di pasaran. Sebab sudah diedit secara profesional oleh para editor yang memang menguasai di bidangnya.

Berbeda bila kita menerbitkan buku di penerbit mayor atau penerbit besar. Semua buku ada editornya sehingga terseleksi dengan baik dan layak untuk dijual atau dipasarkan ke seluruh Indonesia. Bahkan ke manca negara bila bagian marketing nya sudah sampai ke berbagai negara di dunia.

Teknik memasarkan buku ada beberapa cara. Kita bisa mencari informasinya di Mbah Google.com. Tinggal ketik saja, maka anda akan dapatkan segudang informasinya.

Cara yang paling banyak dipakai untuk memasarkan buku adalah menggunakan media digital dan media sosial. Banyak sekali iklan buku baru bertebaran di internet. Ada yang lalu dan ada juga yang kurang laku.

Beliau sendiri menggunakan YouTube dan Instagram untuk memasarkan buku buku terbarunya.







Untuk promosi buku di Instagram beliau belajar kepada anak pertamanya yang bernama Intan seperti dalam link di bawah ini.

https://www.instagram.com/p/CNXWqssAttR/?igshid=1gmk3cpnwsco6


Kebetulan anak beliau sedang memasarkan produk Al Qur'an yang sangat bagus sekali kertas dan tampilannya. Caranya beriklan sangat cool dan lebih kepada story' telling

Beda dengan beliau ketika beriklan di http://YouTube.com/wijayalabs. Lebih natural dan apa adanya. Jangan lupa like and subscribe ya. Itu pesan beliau..

Ini iklan Om Jay untuk buku menuju pribadi unggul. Beliau dibayar 2M oleh bapak Suharto. Silakan bisa Anda lihat di youTube dengan klik link di bawah ini:
https://www.youtube.com/watch?v=802VAoI6Tvo

Buku terbaru Omjay yang layak Anda miliki.
 


SINOPSIS DI COVER BELAKANG

MENJADI GURU TANGGUH BERHATI CAHAYA
Guru tangguh berhati cahaya adalah guru yang tak pernah mengenal kata putus asa. Selalu optimis menghadapi tantangan kehidupan. Baginya pendidikan adalah sebuah tantangan yang harus dihadapi, dan tak perlu lari untuk menghindarinya.

Buku ini dapat menjadi sebuah buku motivasi untuk para guru. Buku ini sebenarnya menjawab kegelisahan seorang guru yang ingin bangsanya maju. Namun tidak sedikit ditemui guru-guru bermental pengeluh dan miskin inovasi. Oleh karena itu, buku ini mencoba mencari solusi dari problematika guru yang dihadapinya.

Buku ini dapat menjadi penghilang haus dahaga dunia pendidikan kita. Berusaha untuk menjadi penyemangat agar para guru terus belajar sepanjang hayat dalam menghadapi peserta didik yang melek digital; membuat guru mampu menjadi pemandu bagi para peserta didiknya dalam menemukan ilmu-ilmu baru di bidang pendidikan.

KATA PENGANTAR

Buku ini dapat menjadi sebuah buku motivasi untuk para guru. Sebuah pengalaman pribadi selama menjadi guru saya tuliskan, dan berharap dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan. Dengan begitu para guru menjadi tangguh dan pantang mengeluh.

Buku ini sebenarnya menjawab kegelisahan seorang guru yang ingin bangsanya maju. Namun tidak sedikit ditemui guru-guru bermental pengeluh dan miskin inovasi. Oleh karena itu, buku ini mencoba mencari solusi dari problematika guru yang dihadapinya.

Dengan membaca buku ini, saya berharap banyak guru mau berubah, dan meninggalkan cara-cara lama. Guru harus berani hijrah ke cara-cara yang membuat dirinya menjadi guru yang menyinari dunia, dan seperti mata air yang tak pernah habis diambil airnya.

Akhirnya, semoga buku ini dapat menjadi penghilang haus dahaga dunia pendidikan kita. Berusaha untuk menjadi penyemangat agar para guru terus belajar sepanjang hayat dalam menghadapi peserta didik yang melek digital. Guru harus mampu menjadi pemandu bagi para peserta didiknya dalam menemukan ilmu-ilmu baru di bidang pendidikan.

Jakarta, 30 September 2011

Penulis

Wijaya Kusumah (Omjay)

http://penerbitindeks.blogspot.com/2011/11/menjadi-guru-tangguh-berhati-cahaya.html

Salam Blogger persahabatan
Omjay
https://wijayalabs.com
==========================================================
Omjay, Blogger dan Penulis Buku

Om Jay juga menggunakan blog sebagai media digital untuk memasarkan buku buku yang beliau tulis dan terbitkan.

Semua itu membuat buku buku beliau banyak dipesan dan dibeli orang banyak dari seluruh Indonesia. Bahkan ada juga yang pesan bukunya dari Malaysia, Singapura dan Brunei.

Inti dari memasarkan buku adalah adanya kolaborasi. Kita harus bekerjasama dengan orang lain agar buku yang diterbitkan laku di pasaran. Untuk penerbit besar, biasanya mereka memiliki tenaga pemasaran yang banyak. Sehingga serangan darat, laut dan udara dapat dengan mudah mereka kuasai. Walaupun saat ini jumlah pemasaran bukunya agak berkurang akibat pandemi covid19.

Bagi kita para penulis pemula tentu saja ingin bukunya laku dan dibeli oleh banyak orang. Oleh karena itu, kolaborasi adalah kunci agar buku kita bisa dipasarkan di belantara dunia Maya yang selalu non stop 24 jam.

Om Jay menggunakan media sosial untuk memasarkan buku buku yang beliau tuliskan dan bekerjasama dengan kawan kawan lainnya dalam memasarkan buku. Setiap buku akan menemui takdirnya. Namun itu semua harus diiringi dengan usaha yang terus menerus dan tidak mudah putus asa.

Berkali kita gagal lekas bangkit dan cari akal. Berkali kita jatuh lekas berdiri dan jangan mengeluh. Itulah yang beliau lakukan ketika mengalami beberapa kali gagal dalam memasarkan buku terbaru saya. Pada akhirnya Om Jay menemukan hal hal baru yang membuat beliau mencari momentum untuk menerbitkan buku terbarunya.

Om Jay belajar dari almarhum Hernowo Hasim. Beliau sangat produktif sekali menulis. Namun dari ratusan bukunya, hanya sedikit yang menjadi buku best seller. Salah satunya adalah Andaikan Buku Sepotong Pizza.

Di bawah ini merupakan buku-buku terbaru lainnya karya Om Jay yang layak Anda miliki.





Demikian tadi materi menarik yang telah dipaparkan oleh Om Jay. Materi yang layak untuk dipelajari lebih lanjut terutama oleh para penulis pemula. Kegiatan selanjutnya adalah sesi tanya-jawab. Banyak pertanyaan yang disampaikan oleh para peserta kepada Om Jay selakuk narasumber. Om Jay pun menjawab semuapertanyaan dengan lancar dan memuaskan. 

Tak terasa kegiatan pelatihan hari ini selesai. Tak lupa saya sampaikan terimakasih kepada Om Jay yang berkenan untuk berbagi ilmu kepada saya dan semua peserta lainnya. Juga pak Sucipto selaku moderator yang setia mendampingi para peserta hari ini. Semoga Alloh SWT senantiasa membalas kebaikan semuanya dengan pahala yang berlimpah. Aamiin YRA.


Salam Literasi


Soleh Setiyowati


















4 komentar:

  1. Mantap bu... Semangat terus menulis sehingga bermuara menjadi buku 😊💪

    BalasHapus
  2. Semoga bu. Terimakasih dh mampir & kasih komentar..

    BalasHapus
  3. Waaah kereen resume nya bu. Paling lengkap😍😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih dh singgah di blog saya dan memberi komentar. Sayangnya ngumpulinnya paling telat. Jadi malu nih ga secepat bu May. Bu May memang top markotop..

      Hapus

Gapai Asa di Tengah Pandemi

  Assalamualaikum... Hai sobat Lage, izinkan saya mencoba bermain kata dengan kata "Buku, Buka, Baku" dalam bingkai puisi. Semoga ...