Saya awali pagi ini dengan menyapa anak-anak via Google Meet. Hari Senin, tanggal 19 Juli 2021 cukup padat kegiatan saya. Jam pertama yang dimulai pukul 07.00 kegiatannya adalah mengabsen siswa. Jam 07.30 siap memberikan materi di hadapan 34 siswa dari kelas IX B.
Menghadapi semua siswa dengan berbagai karakter ternyata tidak mudah. Ada yang rajin, tapi ada juga yang malas. Bagi siswa yang rajin begitu saya beri link Google Meet langsung merespon dengan segera bergabung. Namun bagi siswa yang malas tentu ada saja seribu satu alasan untuk tidak segera bergabung.
Sudah cukup lama saya tidak mengajar siswa kelas IX. Awalnya saya bingung harus bagaimana nanti memulainya. Beberapa hari sebelum pemberian materi saya berguru dulu dengan rekan guru senior. Syukur alhamdulillah rekan guru saya atau lebih tepatnya partner saya dalam bekerja sangat membantu dalam hal ini.
Hari kedua setelah bertanya saya langsung dikirimi perangkat pembelajaran kelas IX. Paket komplit lagi. Dari silabus, RPP, video pembelajaran, dan lain sebagainya. Rekan guru saya ini bernama Bapak Supardi, S.Pd. Beliau sangat pintar, rajin, kreatif, dan inovatif. Biarpun usia beliau tidak muda lagi, tetapi semangat untuk maju tidak kalah dengan guru yang yunior. Pokoknya jadi suri tauladan bagi saya untuk bekerja sama dengan baik.
Materi hari ini adalah Mengidentifikasi Laporan Percobaan. Sebelumnya saya menyiapkan materi dalam bentuk Power Point. Hal ini bertujuan agar penyampaian materi lebih sistematis, jelas, dan menarik. Di akhir materi saya selingi dengan memberikan feed back berupa soal-soal latihan yang terkait dengan materi hari ini.
Hari ini merupakan pengalaman perdana mengajar kembali di kelas IX. Tentu setelah beberapa tahun lamanya saya diberi tugas mengajar di kelas VII dan VIII. Walaupun sebetulnya mengajar dengan berbagai tingkatan sama saja. Hanya perbedaannya di kelas IX ini harus lebih semangat karena tuntutannya siswa harus lulus dengan nilai maksimal.
Alhamdulillah meski harus sering mengingatkan ke semua siswa ternyata ada hasilnya. Saat saya memberikan pertanyaan hampir semua siswa bisa menjawab dengan baik. Sebetulnya jika ingin pintar memang syarat utamanya harus rajin belajar. Ada beberapa siswa yang saya minta menjawab. Diantaranya Varrel, Syifa Alifiana, dan Amelinda.
Di tengah merebaknya pandemi Covid-19 ini menuntut semua guru harus mengikuti perkembangan jaman. Tidak terkecuali saya pun demikian. Berbagai pelatihan terkait dengan pembelajaran online saya ikuti. Hal ini bertujuan agar saya mendapat wawasan baru tentang bagaimana mengajar di era pandemi. Belajar tanpa bertemu langsung dengan siswa. Sungguh ini suatu hal yang baru. Awalnya sangat susah. Tanpa bekal apa-apa jelas membuat guru kebingungan.
Semangat berkobar untuk berinovatif dan maju harus terus ada dalam diri guru di jaman now. Meski ada saja yang mencela dengan merendahkan orang lain. Seperti peribahasa "anjing menggonggong kafilah berlalu" saya coba tutup telinga dengan harapan apa yang saya dapat dari berbagai pelatihan dapat bermanfaat untuk ke depannya. Demi kemajuan generasi masa depan yang gemilang di negeri tercinta ini.
Melalui tulisan yang sangat sederhana ini saya berharap pandemi Covid-19 segera berakhir. Hal ini karena dengan bertatap muka secara langsung tentu pembelajaran lebih jelas, efektif, dan siswa lebih semangat. Jika ada siswa yang malas akan segera bisa ditangani dengan baik. Tetapi jika masih harus bersahabat dengan kondisi yang tak menentu ini pasti menuntut guru lebih kreatif dan kreatif.
Semangat selalu buat semua guru Indonesia. Apapun kondisi negeri kita, maka kita tidak boleh menyerah. Yakinkan diri bahwa kita tetap bisa memberikan sumbangsih kepada anak didik kita dengan segala kompetensi yang dimiliki. Sukses selalu untuk para pendidik di seluruh Indonesia. Sukses selalu untuk anak-anak kita.