Senin, 05 Juli 2021

Kiat Menulis Cerita Fiksi

 Resume ke-13 Pelatihan Menulis Gelombang ke-18

Hari, tanggal                 : Senin, 3 Mei 2021

Waktu                           :  Pukul 13.00 - 15.00 WIB

Narasumber                  : Sudomo, S.Pt.

Moderator                     :  Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd.

Tema                             : Kiat Menulis Cerita Fiksi


Masih dalam nuansa Hari Pendidikan Nasional sudah seharusnya kita harus lebih semangat dalam menggapai asa. Salah satunya belajar menulis yang diprakarsai oleh KSGN (Komunitas Sejuta Guru Ngeblog) dan PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia). Harapannya tak lain dapat membuahkan mahkota menulis. 

Perkuliahan kali ini mempertemukan kami dengan narasumber hebat. Beliau adalah Bapak Sudomo, S.Pt. Bapak Sudomo adalah seorang guru IPA SMP Negeri 3 Lingsar Lombok Barat. Banyak sekali karya yang telah dipublikasikan, baik itu fiksi maupun nonfiksi. Hal ini tentu saja membuat kita berdecak kagum akan kepiawaiannya dalam menulis.

Karya fiksi beliau antara lain; 1) Menerbitkan kumpulan flash fiction 123 kata tentang ibu dan perempuan berjudul CERMIN melalui jalur self-publishing di Nulisbuku.com tahun 2011. 2) Menerbitkan sekitar 30 judul antologi flash fiction/cerpen bersama penulis lainnya lewat jalur self-publishing di Nulisbuku.com tahun 2011 – 2014. 3) Menerbitkan antologi flash fiction bersama penulis lainnya berjudul THE COFFEE SHOP CHRONICLES lewat penerbit PT By Pass tahun 2012. 4) Menerbitkan antologi cerpen bersama penulis lainnya berjudul DEAR MAMA lewat penerbit PT Gradien Mediatama tahun 2013, dan masih banyak lagi karya fiksi beliau. 

Karya  nonfiksi beliau seperti; 1) Menerbitkan buku saku wisata Lombok seri pantai berjudul DONG AYOK KE LOMBOK! bersama penulis Lombok lainnya lewat penerbit DIMENSI PUBLISHING tahun 2013.  2) Menerbitkan buku antologi bersama penulis lainnya berjudul MY LIFE AS BLOGGER lewat jalur self-publishing nulisbuku.com tahun 2015. Luar biasa sekali seorang bapak Sudomo. 

Perkuliahan hari ini kembali mempertemukan kami dengan bunda Kanjeng yang dikenal dengan berbagai atributnya karena tidak sebagai pegiat literasi, motivator, juga penulis. Beliau akan memandu kami siang ini. Sebelum memulai perkuliahan, narasumber menceritakan kembali pengalaman beliau dari awal mulai menulis. Tentu tak ada yang mengira seorang guru IPA mampu menulis cerita baik itu fiksi maupun nonfiksi. Belajar otodidak merupakan langkah awal beliau dalam menulis. Beliau juga sering berdiskusi dengan teman komunitas menulis yang membuat pengalaman beliau meningkat dan berkembang dari waktu ke waktu. Selain itu, beliau  mengikuti berbagai macam pelatihan juga merupakan proses peningkatan kualitas beliau dalam menulis. Beliau juga mulai merambah  menulis buku antologi. Banyak sekali karya yang telah dihasilkan setelah mengikuti berbagai macam tahapan dan proses yang membuatnya makin mahir dalam menulis.

Dalam pertemuan ke-13 hari ini, materi yang akan dibahas dimunculkan di dalam bentuk pertanyaan yang ditampilkan dalam bentuk slide. Berikut adalah kiat-kiat yang harus dilakukan dalam menulis cerita fiksi menurut bapak Sudomo, S.Pt. 

 Berikut  ini beberapa alasan mengapa harus belajar menulis;


Penjelasan di atas sangat menarik sekali, terutama berkaitan dengan tugas kita sebagai guru. Setelah mempelajari cerita fiksi diharapkan mampu mengembangkan ide kita dalam membuat soal yang terkait dengan Literasi Teks Fiksi.  




Syarat-syarat yang harus dimiliki peserta pelatihan agar bisa dan mampu menulis cerita fiksi seperti dijelaskan dalam tabel berikut ini;


Pelatihan ini merupakan salah satu hal penting yang mesti dikembangkan oleh guru agar lebih trampil menulis. 




Berikut jawaban dari pertanyaan yang disampaikan di atas.


Pertanyaan berikutnya adalah;










Kiat-kiat seperti apa yang harus dilakukan dalam menulis cerita fiksi;



Berikut adalah penjelasan masing-masing bagian dalam slide di atas;









Sebelum menutup perkuliahan hari ini, seperti biasa peserta diberi kesempatan untuk bertanya sebanyak-banyaknya tentang materi hari ini. Beberapa contoh pertanyaan dalam tanya jawab adalah; 1) Tolong ajarkan satu kutipan dialog percakapan langsung, dan satu kutipan dialog tak langsung. Karena untuk fiksi, jika ada percakapan, harus menggunakan alinea baru kan yah? "Betul. Untuk cerita fiksi memang seyogyanya percakapan adalah alinea baru. Namun, bisa saja digabung menjadi satu alinea dengan kalimat lainnya." Jawaban yang diberikan. 

Kutipan dialog langsung contohnya:

"Dia tidak mencintaiku! " teriak Budi sambil menggebrak meja. 

Kutipan dialog tak langsung:

Dia tidak mencintaiku, begitu kata Budi padaku. 

2) Mohon beri satu link blog besan saat jadi peserta dahulu di gelombang 16. Bagaimana cara besan dapat ide menulis resume dengan gaya cerpen? Ide dengan gaya cerpen, tepatnya cerita anak datang begitu saja. Berawal dari ingin tampil beda eh ternyata keasyikan dan keterusan. Selengkapnya bisa cek di sini,  https://bianglalakata.wordpress.com/2020/11/16/pahlawan-literasi-tulisan-dari-catatan/

Sebagai penyemangat dan  untuk memotivasi peserta pelatihan beliau menghadirkan Closing statement yang luar biasa menakjubkan, "Tetap belajar terus agar seterusnya menjadi pembelajar."

Untuk melihat keaktifan dan sebgai bukti kemampuan kami dalam menulis, kami semua ditantang untuk menulis sebuah cerita fiksi. Yang menghasilkan cerita terhebat akan mendapatkan sebuah buku baru yang diterbitkan oleh bapak Sudomo. Berikut adalah hadiah bagi yang paling hebat tulisannya. 


Salam Literasi


Soleh Setiyowati














Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gapai Asa di Tengah Pandemi

  Assalamualaikum... Hai sobat Lage, izinkan saya mencoba bermain kata dengan kata "Buku, Buka, Baku" dalam bingkai puisi. Semoga ...