Senin, 21 Juni 2021

Menulis Semudah Ceplok Telor

 Resume hari ke-29 Pelatihan Menulis Gelombang ke-18

Hari, tanggal                 : Senin, 21 Juni 2021

Waktu                            : Pukul 19.00 - 21.00 WIB

Pengantar                       : Wijaya Kusumah, M.Pd.

Narasumber                    : Dra. Lilis Ika Herpianti Sutikno, S.H.

Moderator                        : Maesaroh, M.Pd.

Tema                                : Menulis Semudah Ceplok Telor



Malam ini adalah malam terakhir dalam kegiatan pelatihan menulis. Rasanya berat hati ini untuk mengakhiri kegiatan ini. Kegiatan yang luar biasa di mana terdapat narasumber-narasumber hebat dan para peserta yang penuh semangat.   Di sini penulis merasa banyak ilmu yang didapatkan. Dari tidak mengenal blog hingga terbiasa menulis di blog. Semoga penulis dapat menerapkan ilmunya untuk berkarya terus hingga bisa mencapai kesuksesan seperti halnya para senior di sini.

Pengantar dalam kegiatan kali ini adalah bapak Wijaya Kusumah yang lebih dikenal dengan sapaan akrab Om Jay. Sedangkan moderator yang akan mendampingi narasumber adalah ibu Maesaroh. Untuk mengefektifkan waktu, maka moderator mempersilakan ibu Lilis untuk memulai menyampaikan materi. Namun sebelumnya moderator mempersilakan para peserta dalam kegiatan ini untuk menyimak Curiculum Vitae beliau.


NAMA            : Dra. Lilis Ika Herpianti Sutikno, SH
TEMPAT/TGL LAHIR : Surabaya, 11 Maret 1969
ASAL UNIVERSITAS : 1) IKIP PGRI Surabaya, (UNIVERSITAS ADHI BUANA SBY)
  2) Universitas Wijaya Putra Surabaya.
Prestasi : Juara kedua Lomba Guru Tingkat Nasional Tahun 2015    (Lomba Guru bersama Telkom dan Interprossesor    “MY TEACHER MY HERO AWARD INDONESIA   DIGITAL  LEARNING)”.
MOTO HIDUP
“Sebaik-baik manusia adalah jika dalam hidupnya selalu bermanfaat untuk umat.”

Ibu Lilis pun mulai memaparkan materi dengan tema "Menulis Semudah Ceplok Telor." Tentu Anda penasaran kok bisa ? Ya, dengan tidak menghiraukan bagus atau tidaknya tulisan, mengalir saja seperti air. Tulislah apa yang ada dalam kepala kita. Itulah salah satu cara beliau menulis.

Narasumber juga mengajak para penulis pemula agar jangan takut untuk memulai menulis. Tulislah apa yang Anda lihat, tulislah apa yang Anda rasakan dan biarkan semua itu bermanfaat untuk orang lain. Beliau juga mempersilakan para peserta untuk meresapi motivasi yang ditayangkan.
https://web.facebook.com/lilis.sutikno/posts/4131238556943176

Inti dari motivasi dalam link tadi adalah jadilah seperti pensil. Pensil yang dapat menorehkan sebuah karya. Tentu dengan tangan kita, sedangkan yang menggerakkan adalah Tuhan. Jika kita mau melakukan sesuatu yang bermanfaat kepada orang lain tentu hal ini lebih baik.


Tak lupa beliau juga menyampaikan pesan kepada semua peserta pelatihan menulis.

Mari mulai berani menulis…
Belajar menulis dalam komunitas yang membawa Ibu dan Bapak menjadi penulis buku ber-ISBN.

Kata Pramudya Ananta Toer :
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah”

"Sebagai pengarang saya masih lebih percaya kepada kekuatan kata daripada kekuatan peluru yang gaungnya hanya akan berlangsung sekian bagian dari menit, bahkan detik."

Mari menulis !!!
Sebab  . . .
Menulis itu semudah ceplok telur, maka menulislah (Lilis Sutikno)
Menulis adalah luapan rasa cinta yang tak sampai, agar cinta kita tersampaikan dengan sempurna maka menulislah (Lilis Sutikno)
Menulis adalah berteriak kepada dunia tanpa suara (Lilis Sutikno)

Maka . . .

Menulislah Agar dunia tahu siapa dirimu

Berikut ini FB ibu Lilis. Ayo berkawan dengan wanita cantik, sang inspirator kita.


Berikut ini merupakan salah satu karya narasumber hebat kita. Keren bukan...?



Kegiatan pelatihan menulis akhirnya telah sampai di penghujung waktu. Setelah narasumber menyampaikan materi, maka dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab. Cukup banyak peserta yang antusias ingin bertanya. Alhamdulillah semua pertanyaan dijawab dengan sangat memuaskan oleh narasumber. Memang narasumber malam ini tidak hanya pandai menulis, tetapi juga pandai memberikan motivasi. Tentu saja motivasi untuk membangkitkan semangat menulis.

Closing Statement dari narasumber hebat kita ;
Rasa takut pada diri sendiri itu munculnya dari dalam hati kita. Untuk membuang itu semua, cobalah menulis dari hati. Tulislah tentang diri kita sendiri, lingkungan kita, dan apa yang menurutmu enak untuk di tulis. Lalu tuliskanlah seperti Engkau membuat Ceplok Telur Tuk Byarrr.... Ketika semua sudah tertulis lenyap lah beban dalam hati kita.

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Terimakasih kepada narasumber yang telah berbagi ilmu dengan penuh semangat dan moderator yang selalu setia mendampingi kami hingga acara berakhir. Semoga Alloh SWT membalas kebaikan keduanya dengan pahala yang berlimpah. Aamiin YRA.

Salam Literasi

Soleh Setiyowati















             

                             :

                     


12 komentar:

  1. Semoga. Terimakasih sudah singgah di blog saya & kasih komentar..

    BalasHapus
  2. Terimakasih pak sudah nengok blog saya & meninggalkan jejak. Semangat juga buat pak Syamsul dkk di grup 18..

    BalasHapus
  3. Akhirnya aku kalah star, tahu tahu muncul duluan dapat buku lagi, aku selalu kalah star 😀

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah dpt rejeki nih. Makasih dh mampir blog saya...

      Hapus
  4. keren bu soleh... semangat terus menulis ya bu .sukses untuk kita semua di gel 18 😊🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya bu Weni. Semoga kita segera mendapatkan mahkota menulis ya.

      Hapus
  5. Keren bu, saya minta japri ya bu di WA saya. Sukses terus bu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih bunda cantik dh singgah di blog saya dan kasih komentar..

      Hapus

Gapai Asa di Tengah Pandemi

  Assalamualaikum... Hai sobat Lage, izinkan saya mencoba bermain kata dengan kata "Buku, Buka, Baku" dalam bingkai puisi. Semoga ...