Sabtu, 17 April 2021

Menulis Resume untuk Jadi Buku bersama Sang Blogger Inspiratif

 Resume Pelatihan Menulis Gelombang ke-18 Hari ke-6

Hari, tanggal            :  Jumat, 16 April 2021

Waktu                       :  Pukul 13.00 - 15.00 WIB

Pengantar                  : Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd.

Narasumber               : Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd.

Moderator                  : Ibu Dra. Sri Pujiastuti, M.Pd. 

Tema                          : Menulis Resume untuk Jadi Buku


Tanpa terasa hari ini sudah memasuki hari ke-6 Pelatihan Menulis Gelombang ke-18. Alhamdulillah di siang yang cukup terik ini saya masih diberi kesempatan untuk menimba ilmu bersama dengan ibu dan bapak yang hebat-hebat dan penuh semangat. 

Dalam kesempatan yang baik ini  seperti biasa diawali dengan sambutan yang hangat dari bapak Wijaya Kusumah yang biasa disapa dengan panggilan akrab Om Jay. Beliau pun terlebih dahulu menyapa para peserta dengan ramah. Acara selanjutnya akan dipandu oleh moderator handal yaitu ibu Sri Puji Astuti yang biasa disapa dengan panggilan ibu Kanjeng. Dengan lembut dan ramah beliau pun mengucapkan salam dan memberi motivasi kepada semua peserta. Setelah itu barulah beliau memperkenalkan narasumber kali ini yaitu seorang guru muda nan pintar, cantik, ceria, dan energik. Siapa lagi kalau bukan ibu Aam Nurhasanah. 



Sekadar informasi bahwa ibu Aam Nurhasanah adalah seorang guru, kepala sekolah, blogger, dan penulis. Meski masih muda, tetapi beliau memiliki prestasi yang layak untuk dibanggakan. Beliau menjadi juara 1 dalam lomba menulis blog yang diadakan oleh PGRI.  Beliau juga sudah menghasilkan banyak buku. Sungguh prestasi yang tentu bisa jadi suritauladan bagi saya sebagai penulis pemula. Prestasi yang telah diraihnya tentu bukan sesuatu yang begitu saja dengan mudah bisa diperoleh melainkan harus disertai dengan usaha nyata. 

Apa saja pengalaman dan kiat-kiat dari ibu Aam yang layak kita tiru. Mari kita ikuti bersama pelatihan menulis ini. Akhirnya tibalah moderator mempersilakan narasumber untuk berbagi ilmu kepada para peserta pelatihan menulis. Berikut profil dari ibu Aam Nurhasanah.

BIONARASI



Aam  Nurhasanah, S.Pd. Lahir di Cipanas, tanggal 12 Agustus 1988. Menempuh masa pendidikan mulai dari  SD  Negeri Bintangresmi 02, SMP Negeri 1 Cipanas, SMA Negeri 1 Cipanas, Kuliah S1 di STKIP SETIA BUDHI Rangkasbitung, Prodi DIKSATRASIADA dan lulus tahun 2012. Saat ini, saya menjadi kepala sekolah di SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS (SMPS MAHIDA), sampai sekarang di Kp. Hamberang, Desa Luhurjaya, Kecamatan Cipanas, Kab. Lebak, Provinsi Banten.

Sejak bergabung di kelas belajar menulis Om Jay dan PGRI, penulis telah melahirkan 15 buku antara lain buku antologi ”Semangat Menulis Bersama Bu Kanjeng” Juli 2020. Buku Solo “Mengukir Mimpi Jadi Penulis Hebat” Agustus 2020. Buku kolaborasi Prof. Richardus Eko Indrajit judulnya “Parenting 4.0: Mengenal Pribadi dan Potensi Anak Generasi Milenial Multiple Intelligence” September 2020. Buku antologi “Kisah Inspiratif Sang Guru” Oktober 2020,”Kompilasi Artikel YPTD” November 2020,  “Jejak Digital Motivator Andal” Desember 2020, “Patidusa Pujangga Wiyata” Desember 2020, buku solo kedua “Kunci Sukses Menjadi Moderator Online” Desember 2020, “Kompilasi YPTD Lima” Januari 2021,  “The Power of Silaturahmi in Wriring” Februari 2021,  antologi kepala sekolah Wilayah Bina III SMP Kabupaten Lebak  berjudul “Jejak langkah Mengukir Prestasi” Februari 2021, antologi puisi “Semai Sukma Ksatria” Februari 2021, Buku Solo ketiga juara 1 lomba blog tingkat nasional berjudul “Blogger Inspiratif” Maret 2021 dan buku antologi “Haru Biru Hijrah Meraih Berkah” Maret 2021, dan antologi puisi "Makk!!!" April 2021.

Saat ini sedang menggarap 3 naskah buku antologi yaitu antologi pantun, antologi puisi, dan antologi gelombang 18. Mudah-mudahan makin semangat terus dalam berkarya. Aminn. 

Begitulah profil beliau yang sarat prestasi. Maka tidak salah pilih jika hari ini akan berbagi ilmu dengan semua peserta pelatihan menulis ini. 

Tema yang beliau angkat kali ini adalah "Menulis Resume untuk Jadi Buku." Tema ini beliau angkat karena menulis resume adalah salah satu jalan termudah untuk menerbitkan buku. Oleh karena itu, setelah bapak ibu mengikuti kelas menulis Om Jay dan PGRI ini harapannya  Bapak Ibu bisa menuliskan resumenya untuk menjadi bahan menerbitkan buku tentang dunia kepenulisan.

Berikut sudah beliau siapkan PPT yang bisa disimak bersama.


Resume adalah rangkuman atau ringkasan. Jadi saat menulis resume, peserta diharapkan tidak mengcopy seluruh perkataan dari narasumber. Tapi lebih bagusnya adalah mengembangkan dengan bahasa sendiri.

Ada 7 teknik untuk menulis resume jadi buku

1. Mengumpulkan resume dalam file word.

Saat kita menulis resume, simpanlah file tersebut dalam satu folder

Buat satu buah file naskah kita dari pertemuan 1-20 

2. Menentukan tema.

Saat file kita sudah terkumpul sebanyak 20 pertemuan, pilahlah berdasarkan tema sejenis. 

Misalnya kita lihat materi dari narasumber.

Ada narasumber yang membahas teknik penulisan, satukan filenya beri bab teknik penulisan. 

Jika ada narasumber yang membahas tentang penerbit indie, penerbit mayor, satukan naskah menjadi bab penerbitan. 

Jika ada narsum membahas tentang motivasi, tuliskan bab motivasi. 

Jadilah 3 bab yang tersusun dalam satu buku.

3. Buat TOC (Table of Content/daftar isi) 

4. Kembangkan TOC

Contoh TOT ibu Aam

                                    Ini adalah buku ibu Aam hasil dari ikut pelatihan menulis Om Jay

5. Review, revisi, dan edit naskah. 

Saat kita menulis naskah, tulislah dahulu sebebas-bebasnya. Jangan sekali-kali mengedit saat sedang menulis. Karena itu bisa menghambat ide kita saat menulis. Tuliskan saja semua ide berserak. Jika selesai, barulah kita edit ejaan dan tanda baca sesuai kitab PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Usahakan hindari typo (salah ketik) dan hindari singkatan. Jika Awal kata, nama orang, nama tempat, nama hari, nama bulan, harus ditulis huruf kafital. Masih banyak ejaan lain yang berhubungan dengan EYD.

6. Jika naskah sudah selesai, buatlah sinopsisnya. Sinopsis adalah gambaran isi buku yang telah kita buat. Biasanya ada di cover belakang buku.

 7. Kirim ke penerbit. Jangan takut salah dan malu dengan tulisan sendiri, tenang saja ada tim editor penerbit yang siap membantu terkait penulisan kita yang salah. Hanya saja, tidak semua penerbit  menyediakan jasa editor naskah. Jadi, kita harus tanyakan terlebih dahulu, apakah naskahnya diedit oleh editor atau tidak.

Jika ingin menerbitkan buku secara gratis silakan bisa daftar dengan mengklik link blog di bawah ini.

https://aamnurhasanah12.blogspot.com/2021/02/panduan-menerbitkan-buku-yptd.html


Panduan Menerbitkan Buku YPTD

Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) Membantu Para Penulis menerbitkan Buku ber ISBN Tanpa Biaya. Kirim naskah buku ke thamrindahlan@gmail.com dengan ketentuan sebagai berikut

Ukuran buku : A5

Huruf   : Times News Roman

Font     : 12

Spasi    : 1.5

Margin: 1.5/1/1/1

Tebal buku : 150 - 200 halaman

Penulis di invite ke WAG YPTD terbitkanbukugratis.id untuk sarana komunikasi informasi dan edukasi. Proses terbitkan buku 14 hari setelah naskah di terima YPTD.

Proses tersebut meliputi:

1. Pengurusan ISBN ke Perpustakaan Nasional.

2. Mendesain cover dan edit buku oleh Tim YPTD

3. Menginsert Kata Pengantar Penerbit, mencantumkan Barcode ISBN dan Nomor Terbit YPTD di Cover belakang buku

4. Mencetak buku 5 eksemplar

5. Mengirim buku ke penulis


YPTD membiayai cetak gratis buku 5 eksemplar dengan distribusi :

A. 2 eksemplar buku untuk Perpusnas

B. 1 eksemplar buku untuk YPTD

C. 1 eksemplar buku untuk Donatur

D. 1 eksemplar buku + soft copy untuk Penulis (Master Buku)

Penulis menyatakan bersedia (sementara proses penerbitkan buku) posting 10 artikel di website YPTD terbitkanbukugratis.id  dan Penulis memiliki master buku sehingga bebas memperbanyak buku di percetakan mana saja untuk keperluan promosi. di jual atau sebagai hadiah.

Salam Literasi


YPTD

Setelah saya membaca ketentuan penerbitan buku di YPTD, segera saya kumpulkan semua artikel menjadi satu file. Tidak lupa saya menyusun hal-hal berikut meliputi:

1.   Judul naskah buku

2.   Halaman penerbit

3.   Halaman persembahan

4.   Kata sambutan

5.   Kata pengantar

6.   Prakata

7.   Daftar isi

8.   Isi naskah ditulis berdasarkan judul lomba blog setiap harinya

9.   Profil Penulis

10. Daftar bacaan/ link blog

11.  Sinopsis

Demikian paparan materi tentang bagaimana menulis resume yang telah disampaikan oleh ibu Aam Nurhasanah. Materi yang sangat penting dimiliki oleh para penulis pemula seperti saya. Acara dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab. Banyak peserta yang bertanya dan alhamdulillah narasumber pun menjawab dengan lancar dan memuaskan. Ibu Kanjeng selaku moderator pun mempersilakan narasumber untuk memberikan closing statement selama 15 menit terakhir setelah sesi tanya-jawab.

Jadi intinya bapak ibu, jika resume sudah terkumpul sebanyak 20 pertemuan, bapak ibu sudah boleh menyusun naskah bukunya. Hubungi penerbit yang akan mengkawal lahirnya buku kita nanti. 

Pesan dari narasumber :

Tidak ada yang sulit di dunia ini selama kita mau belajar. 

Asahlah keterampikan menulis kita dengan menulis setiap hari.

Jika narasumber memberikan link blog, link youtube, ppt, kembangkanlah dan ambil poin pentingnya untuk diceritakan.

Menulis itu tidak sulit, yang sulit adalah memulai tulisan.Buang rasa malas dan tulislah resume hari itu juga. Insyaallah, ala bisa karena biasa.

Menulislah agar hidupmu bermakna, menulislah agar hidupmu berwarna, menulislah hari ini agar kau dikenal esok hari.

Akhirnya sampailah pada akhir kuliah online siang ini. Terimakasih atas semua ilmu yang saya dapat hari ini dari narasumber hebat yaitu ibu Aam Nurhasanah. Juga terimakasih kepada Om Jay dan ibu Kanjeng yang turut mendamping para peserta hingga kegiatan ini berakhir. Semoga Alloh SWT senantiasa membalas kebaikan semuanya dengan pahala yang berlimpah. Aamiin YRA.


Salam Literasi

Soleh Setiyowati



 









 



3 komentar:

Gapai Asa di Tengah Pandemi

  Assalamualaikum... Hai sobat Lage, izinkan saya mencoba bermain kata dengan kata "Buku, Buka, Baku" dalam bingkai puisi. Semoga ...