Rabu, 16 Juni 2021

Peran Blog sebagai Sarana Mengajar dan Belajar




Resume hari ke-27 Pelatihan Menulis Gelombang ke-18
Hari, tanggal                 : Rabu, 16 Juni 2021
Waktu                            : Pukul 19.00 - 21.00 WIB
Narasumber                    : Nani Kusmiyati, S.Pd., M.M., CTMP
Moderator                       : Aam Nurhasanah, S.Pd.
Tema                               : Blog adalah Sarana Mengajar dan Belajar



 Derasnya hujan malam ini menambah semangat untuk mengikuti pelatihan menulis di hari ke-27. Tentu saja karena hadirnya narasumber hebat bernama Mayor Nani Kusmiyati, S.Pd., M.M., CTMP yang akan berbagi ilmu di sini. Semoga virus menulis dari beliau akan membawa dampak positif pada kami semua sebagai penulis pemula. Aamiin YRA.

Kali ini kegiatan pelatihan akan didampingi oleh moderator cantik. Siapa lagi kalau bukan ibu Aam Nurhasanah, S.Pd. yang selalu ceria. Semoga keceriaannya akan membawa kami lebih termotivasi untuk berani menulis.

Sebelum memaparkan materi, moderator menyampaikan Curiculum Vitae dari narasumber. Berikut CV ibu Nani Kusmiyati.

Nani Kusmiyati, S.Pd., M.M., CTMP. Lahir di Kediri, 12 September 1966. Lulusan S1 Bahasa Inggris di UIA (Universitas Islam Assyafiiyyah) Pondok Gede dan S2 MSDM di UPN Veteran Jakarta. Berpangkat Mayor TNI AL. Dinas pertama di Disminpersal (Dinas Personel TNI AL) selama 5 tahun, kemudian di Pusdiklat Bahasa selama 8 tahun, selanjutnya berdinas di Dinas Pendidikan TNI AL selama 20 tahun. Saat ini berdinas di Lemhannas, Jabatan Kasubbag Kerma Multilater Luar Negeri.

Sebagai pramugari haji pada tahun 1997 dengan Garuda Indonesia, home base di Makasar.

Penugasan di Lebanon sebagai Pasukan Perdamaian PBB selama satu tahun.

Mengikuti kursus AELIC (Advanced English Language Instructor Course) selama 4 bulan di DLI (Defense Language Institute) San Antonio Texas, US; MELT (Methodology English Language Teaching) tahun 2002 dan ETDC (English Teaching Development Course) tahun 2007 di Australia.

Beberapa negara lain yang telah dikunjungi dalam rangka latihan bersama dan pertukaran perwira, Cobra Gold di Thailand, Ausindo di Darwin Australia, COREL di Cambodia, Junior Officer Exchange di Singapore dan Malaysia.

Kegiatan sebelumnya mengajar bahasa Inggris di TNI AL bagi personel yang akan melaksanakan tugas misi maupun sekolah ke luar negeri. Kegiatan ditempat baru berkoordinasi dan menyiapkan administrasi bagi Perwira Mancanegara yang akan sekolah Lemhannas di Indonesia. Untuk tahun 2021 belum ada kegiatan pendidikan karena masih pandemi.

Mulai belajar menulis di bulan Maret 2020 dengan Om Jay dan beberapa guru dibawah PGRI. Sangat menyenangi literasi karena selain dapat mengekspresikan ide juga mendapat teman dan keluarga baru. Selain belajar dari group Om Jay juga belajar dari the writers dengan Om Bud (Budiman Hakim) dan Kang Asep Herna.

Mengikuti Lomba Blog di bulan Februari 2021. Hasil tulisan selama 28 hari dijadikan buku dengan penerbit YPTD (Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan) dan menjadi buku Solo pertama yang dimiliki.

Mengikuti pembelajaran menulis dengan Jejak Warna selama bulan Ramadhan, 30 hari dan dijadikan buku solo kedua dan masih dalam proses editing. Dua artikel dipilih Jejak Warna untuk dijadikan E-book Antologi.

Menulis di beberapa buku Antologi dengan penerbit dan group yang berbeda, seperti Omera Project dan Nubala Project. Buku antologi yang sudah publish bersama Omera Project : (1) Semesta Merestui (2) Kulminasi (3) Eksplorasa Edisi 1 (4) Simpang Maya (5) Kuputuskan menjadi (6) Monolog Cinta (7) Titik Balik (8) Thank you 2020 (9) Puisi Untuk Yang Terkasih (10) Favorite Teacher (11) Manisan Rindu (12) Kota Kenangan.

Nubala Project: (1) Surat Kepada Ibu (2) Kabar Untuk Ayah (3) 2020 bercerita (4) I’m jealous of the rain (5) Di Celah Senja (6) Sepanjang Tapak Kaki, (7) Manisan Rindu, (8) Surat Terakhir

Project Literasi : (1) Moment Special Sang Guru. (2) Sang Guru (3) Puisi Rona Korona (4) Oktober bermakna jilid 1 (5) Kobaran Semangat Ngeblog (7) The Meaningfull of True Story (8) All about Teacher (9) Pahlawan Hidupku (10) Traveling.

Motto: Belajar sepanjang hayat.

Hp. 081398870636

Emails: nani1navy@gmail.com

nani2teacher1navy@gmail.com

Begitu banyak prestasi yang telah ditorehkan oleh Mayor Nani. Seorang wanita cantik yang ternyata tidak hanya berkompeten di dunia militer, tetapi juga literasi. Sungguh suatu anugrah Tuhan yang layak disyukuri.

Berikut ini contoh buku antologi karya ibu Nani dkk yang layak untuk dibaca. Sangat keren karena beliau sudah menghasilkan 30 antologi.


Moderator pun mempersilakan narasumber untuk memaparkan materinya. Sebelumnya narasumber mengucapkan terimakasih dan ucapan puji syukur di hadapan para peserta pelatihan menulis.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,.
Selamat malam dan salam sejahtera untuk kita semua.

Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga kita dapat berkumpul di grup menulis dalam keadaan sehat walafiat.

Sholawat dan salam, tercurah untuk Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi teladan dan sumber inspirasi kita dalam menapaki perjalanan hidup. Semoga kita mendapat syafaatnya di akhir kelak nanti. Amiin, Allohuma Amiin.

Yang terhormat Om Jay sebagai penyelenggara belajar menulis, para senior nara sumber, bapak dan ibu penulis hebat, ibu moderator yang ramah dan baik hati serta seluruh peserta menulis yang saya sayangi.

Ijinkan saya memperkenalkan diri, nama Nani Kusmiyati, lahir dan besar di Kota Kediri dan tinggal di Citra Indah Jonggol, Bogor. Memiliki satu putra yang sedang kuliah semester 8 di Unindra Pasar Rebo, Jakarta. Putra pertama saya meninggal 11 tahun lalu ketika duduk di kelas 2 SMA karena kecelakaan motor dan suami meninggal bulan Januari lalu. Saat ini saya bekerja di Lemhannas dengan jabatan Kasubbag Kerma Multilateral Luar Negeri. Hobi : travelling dengan biaya dinas dan saat ini menyukai menulis seperti bapak ibu. Jika ingin mengenal lebih jauh tentang saya, silakan membaca CV saya yang sudah di share ibu moderator

Pada malam ini adalah kesempatan kedua saya untuk menjadi narasumber. Topik yang akan saya bahas : “Blog adalah sarana mengajar dan belajar.”

Mayor Nani yakin bahwa bapak ibu setuju bahwa blog merupakan sarana mengajar dan belajar dan mungkin sudah pernah di bahas oleh para narasumber-narasumber sebelumnya.

Malam ini beliau menjelaskan bahwa apa yang dipaparkan nanti hanya melengkapi pelajaran-pelajaran tentang literasi dan blog yang pernah disampaikan pemateri sebelumnya. Materi ini beliau dapatkan berdasarkan pengalaman saya pribadi ketika mengikuti group menulis seperti bapak ibu, juga sebagai guru bahasa Inggris di TNI.

Guru di instansi mana saja yang membedakan adalah siswanya. Jika guru TK atau SD pasti anak-anak, demikian jika guru SMP dan SMA pasti para remaja. Saya pribadi mengajar personel militer dan PNS di lingkungan TNI, khususnya TNI AL. Mereka mayoritas sudah menikah dan usianya tidak muda lagi seperti saya. Namun mereka masih semangat untuk belajar dengan berbagai tujuan.

Ada yang belajar karena persiapan sekolah atau misi di luar negeri atau ada yang ingin mengikuti jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan kursus bahasa Inggris menjadi salah satu syarat untuk mengikuti pendidikan tersebut. Atau bahkan ada yang ingin menjadi guru bagi putra putrinya di rumah sehingga dapat membantu mereka dalam memecahkan persoalan bahasa Inggris.

Jika melihat kondisi demikian para siswa beliau cenderung heterogen dalam usia, background pendidikan, pangkat dan jabatan. Kadang-kadang heterogen dalam hal kemampuan bahasa Inggris mereka. Untuk mencari calon siswa dengan kemampuan homogen di lingkungannya cukup susah karena mereka yang minat belajar bahasa Inggris yang diijinkan instansinya, tidak banyak. Adakalanya mereka yang mengikuti kursus bahasa karena kewajiban.


Namun sebagai guru, beliau harus menciptakan suasana yang dapat diterima siswa-siswanya. Dapat diterima bukan berarti memuaskan siswa-siswa saya dengan pelajaran yang saya berikan karena keterbatasan-keterbatasan sebagai guru dan pekerja di kantor.

Nah, dengan mengikuti group menulis seperti bapak ibu saat ini, banyak manfaat yang bisa saya petik sebagai guru dan sebagai penulis pemula. Menulis di blog baru saya mulai ketika pandemi covid di tahun 2020, pada saat saya belajar menulis dengan group 8 yang diprakasai oleh om Jay, dan menghadirkan para narasumber hebat dari kalangan akademia, penulis dan penerbit.


Sejak saat itu pikiran saya mulai terbuka bahwa menulis di blog memiliki banyak manfaat bagi guru dan penulis pemula. Seperti topik saya sekarang,”Blog adalah sarana mengajar dan belajar.”


Topik diatas sudah beliau aplikasikan selama setahun baik di kelas maupun online. Pada awal masa pandemi, beliau menjadikan blog sebagai sarana mengajar beliau dan tentunya menjadi sarana belajar bagi siswanya secara daring atau online. Pada saat di kelas, beliau masih menggunakan protokol kesehatan, mencuci tangan (jaga kebersihan), social distancing, dan menggunakan masker.

Pada awal mulai membuat blog beberapa siswa Mayor Nani menemui beberapa kendala dalam hal teknologi. Orang tua lebih suka yang praktis-praktis dan masih belum terbiasa dengan membuat blog. Jika mereka harus mengetik untuk menyelesaikan homework mereka, cukup disimpan di PC atau Laptop mereka dan mengirimkan tugas melalui WhatsApp.

Mayor Nani dapat menerima kesulitan mereka. Karena kelas heterogen dalam usia, kebanyakan dari siswa yang muda-muda sudah piawai dalam hal teknologi namun mereka belum terbiasa menulis di blog. Pada saat membuat blog pertama kali beliau minta mereka mencari contoh di youtube. Karena saat itu saya juga belajar dari youtube. Dan yang sudah berhasil membuat blog, saya meminta untuk mengajari teman-teman sekelasnya. Akhirnya mereka bisa membuat blog dengan berbagai desain. Bahkan lebih bagus dari blog miliknya.

Blog bagi Mayor Nani sebagai salah satu media untuk menyimpan materi ajaran yang kemudian saya share ke group whatsapp. Beliau juga meminta mereka mengerjakan tugas di blog dan share link blog ke group whatsapp. Teman-teman mereka dapat memberi komen tentang isi dari blog mereka. Beliau juga mengoreksi melalui blog. Di hari berikutnya apa yang mereka kerjakan saya diskusikan di kelas atau di whatsapp. Sebagai guru beliau tidak mau terjebak dengan homework-homework yang beliau berikan. Mayor Nani harus membaca cepat dan menggaris bawahi kalimat atau kata juga grammar yang kurang tepat. Saya kumpulkan dengan kesalahan-kesalahan teman-teman lainnya dan dibahas secara umum di kelas atau melalui whatsapp.

Penggunaan blog sebagai media belajar sangat bermanfaat. Pada awalnya menulis di blog karena terpaksa selanjutnya mereka menjadi terbiasa. Kemampuan menulis dalam bahasa Inggris mereka meningkat. Sedangkan kemampuan speaking mereka juga bertambah karena saya meminta mereka untuk merekam suara mereka  dan di share di group (jika daring). Jika belajar dengan tatap muka, mereka saya minta untuk bicara di depan kelas. Bagi level Dasar, mereka boleh membawa drafnya dan dibaca di depan kelas.

Sebagai penulis, blog merupakan sarana belajar Mayor Nani agar dapat menghasilkan buku. Saat ini baru 30 buku Antologi dengan project yang berbeda, diantara project Nubala, Omera, dan para blogger dibawah om Jay. Judul buku-buku antologi dapat dibaca di CV saya. Dan salah satunya sudah di share oleh ibu moderator.

Mayor Nani baru bisa memiliki 1 buku solo dengan judul “Februari Bermakna (Aksara berkisah dalam Lomba Blog Jadi Buku),” dan saat ini beliau sedang menyelesaikan buku ke-2 saya dengan project Jejak Warna dengan judul buku, “Jejak Warna Penyatu Rasa.”

Buku Solo pertama bercerita tentang pengalaman pertama mengenal blog hingga menyukai blog, kejadian-kejadian yang memerlukan ketegaran dan cerita ringan keseharian beliau. 






Sebagai penulis, blog juga merupakan sarana menyebarkan hal-hal yang bersifat edukasi. Pengalaman hidup juga merupakan edukasi yang dapat dibaca orang lain.

Cara memotivasi agar konsisten menulis, membuat target menulis setiap hari, bergabung dengan teman atau komunitas menulis, seperti sekarang ini dan membuat target penerbitan buku.

Untuk membuat target menulis setiap hari perlu adanya motivasi dari dalam diri sendiri. Sebagai contoh om Jay guru blogger kita. Dimanapun beliau berada beliau selalu menulis, walau kondisi sakit, sehat, lampu mati dan banjir beliau masih menulis. Yang terpenting memiliki Hp dan ada pulsanya. Dan masih banyak guru-guru atau para penulis senior di group kita ini melakukan seperti Om Jay.

Semua yang pernah menjadi guru-guru Mayor Nani dan narasumber menulis sangatlah hebat-hebat dan salut kepada mereka.

Bergabung dengan teman atau komunitas menulis, Mayor Nani lakukan dengan berbagai group seperti yang tertulis dalam CV saya. Saat ini saya sedang belajar dari WCS (Writer Class School). Pematerinya dari anak-anak muda yang berbakat dalam bidang literasi. Jika tidak mengumpulkan tugas bisa mendapat surat peringatan pertama. Surat peringatan itu maksimal 3 kali. Jika sudah 3 kali akan dikeluarkan dari group.

Mayor Nani pernah mendapat surat peringatan sekali karena kesibukan di kantor, padahal sudah beliau buat di drafnya dan tinggal pindahkan ke FB.

Pelajaran yang selalu Mayor Nani ingat dari para narasumber senior dan junior mengapa beliau harus menulis karena:
1. saya tidak hidup selamanya
 2. meningkatkan level pribadi,
 3. memotivasi menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain dan yang terakhir 
4. mendapatkan penghasilan dengan menulis. (seperti om Jay).

Cara melahirkan karya yaitu dengan menulis di blog atau di media sosial lainnya, mengikuti project menulis buku antologi dan menerbitkan buku dengan tulisan sendiri.

Kutipan yang beliau dapat dari pemateri WCS, Kak Muhtar Ardansah Munthe dan dari salah satu quotes J.K. Rowling:
1. Tulislah apa yang kamu pikirkan, lakukan dengan hati tenang. Lakukan saja, maka banyak cara yang akan kamu temukan untuk menyelesaikannya. 
2. Rutinitas akan membuat hal sulit menjadi biasa. (Kak Mukhtar)
“Mulailah menulis hal-hal yang kau ketahui. Tulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri.” - J.K. Rowling

Pemaparan materi yang luar biasa. Semoga makin menambah motivasi belajar dan rajin menulis. Sebelum memasuki sesi tanya-jawab, beliau memberikan contoh tulisan di blog. Berikut salah satu tulisan beliau yang bisa kita jadikan contoh.

Acara dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab. Cukup banyak peserta yang bertanya dan semua dijawab dengan memuaskan oleh narasumber. Ini sebagai bukti bahwa materi yang disampaikan malam hari ini sangat menarik dan bermanfaat.

Kesimpulan.
Media apapun perlu dicoba untuk meningkatkan kemampuan diri kita sebagai guru dan penulis.  Memintarkan generasi muda adalah kewajiban kita semua. Blog adalah salah satu sarana mengajar dan belajar bagi guru, murid dan penulis.

Materi yang disampaikan ibu Mayor Nani  sangat menarik dan pastinya bermanfaat. Semoga pada akhir pembelajaran ini akan menginspirasi agar selalu meluangkan waktu untuk menulis. Seperti yang sering disampaikan oleh Om Jay yaitu kata-kata sakti "Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi."
Terimakasih atas ilmu yang diberikan Mayor Nani selaku narasumber dan terimakasih juga kepada ibu Aam Nurhasanah yang telah setia mendampingi sampai acara berakhir. Semoga menjadi ladang pahala bagi keduanya. Aamiin YRA.

Salam Literasi

Soleh Setiyowati












2 komentar:

Gapai Asa di Tengah Pandemi

  Assalamualaikum... Hai sobat Lage, izinkan saya mencoba bermain kata dengan kata "Buku, Buka, Baku" dalam bingkai puisi. Semoga ...